Mohon tunggu...
SaNdiSaTya
SaNdiSaTya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa ilmu sosial dan politik jurusan Hubungan Internasional.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

China Sang Penguasa Baru Ekonomi Dunia

12 Maret 2023   20:50 Diperbarui: 12 Maret 2023   20:52 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

China bukan hanya terkenal dengan Great Wallnya tetapi saat ini juga dikenal sebagai The great Economy . China telah berevolusi menjadi salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia saat ini, mengalahkan rivalnya yakni Amerika Serikat. Menurut data terakhir dari world economic outlook International Monetery Fund oktober 2022, China menempati urutan pertama sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia dengan PDB mencapai US$30,07 triliun. Di urutan Kedua yakni Amerika Serikat (AS) dengan PDB sebesar US$25,03 triliun, Kemudian India US$11,66 triliun, Jepang US$6,11 triliun dan terkahir Jerman US$5,3 triliun. Sebagai negara dengan ekonomi yang besar di dunia China terus memperluas pengaruhnya terhadap ekonomi internasional dengan kebijakan ekonomi politik internasionalnya.

Bagaimana China bisa menjadi the Great Economy?

Berbicara mengenai k ekonomi China tentu kita perlu mengetahui sejarah dari perekonomian China. Pada awal tahun kemerdekaan China tahun 1949 saat itu dibawah kepemimpinan mao zedong yang beridelogi komunis dan anti kapitalisme. China menjadi negara yang tertutup tidak ada investasi dari negara lain, China hanya mengandalkan pertanian. Hal ini kemudian malah memperburuk keadaan ekonomi negaranya, kemudian pada tahun1958 Mao Zedong menyadari bahwa mengandalkan pertanian saja tidak cukup untuk memperbaiki ekonomi negaranya. Mao zedong kemudian berusaha memodernkan negaranya dengan mengubah sektor pertanian ke industri. Mao mendorong rakyatnya untuk beralih dari pertanian untuk bekerja di pabrik. Untuk memastikan rakyatnya mau bekerja di pabrik dan meninggalkan pertanian mereka, Mao Zedong melancarkan sebuah kebijakan yang bernama "Revolusi Budaya"yaitu sebuah kebijakan menghukum para penentang dengan mengirimkan mereka ke kamp pendidikan.

Tahun 1960 eknonomi China hanya bernilai US$59 miliar, angka ini belum sebanding dengan kekuatan ekonomi Amerika Serikat yang pada saat itu sebesar US$543 miliar. Memasuki tahun 1972 China memiliki keretakan hubungan dengan Uni Soviet yang kemudian Amerika Serikat mencoba untuk memberikan pengaruh demokrasi di China. Pada Saat itu presiden Richard Nixon mengunjungi China untuk merayu Mao Zedong dan berharap bisa memberikan pengaruh demkokrasi, namun hingga Mao Zedong wafat tahun 1976 China masih tetap menjadi negara komunis. Setelah Mao wafat kepemimpinannya digantikan oleh Deng Xiaoping. Deng memiliki cara kepemimpinan yang berbeda dengan Mao, Deng lebih terbuka terhadap negara barat dan mempertimbangkan untuk bekerja sama apabila memang menghasilkan keuntungan.

Tahun 1979 Deng menghadiri acara Rode (penunggangan banteng liar di Amerika Serikat), Deng menjadi pemimpin pertama China yang datang ke Amerika Serikat, bahkan Deng mendapatkan tiket tour VVIP NASA. Alasan Deng melakukan kunjungan ke Amerika Serikat yaitu utuk memberikan sinyal bahwa komunis China terbuka untuk dunia Internasional. Deng Xiaoping membuat kebijakan yang benar benar merubah pereknomian China. Kebijakan pertama yang dilakukan oleh pemerintah China dibawah kepemimpinan Deng yakni melakukan reformasi ekonomi dengan mendirikan empat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Pemerintah China mendirikan pabrik-pabrik dalam kawasan ekonomi tersebut, yang dimana pabrik dalam kawasan tersebut memiliki kebebasan dalam melakukan kegaiatan ekspor-impor dengan negara kapitalis. Tujuan didirikannya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yakni untuk menarik para investor dari negara lain dan menjadi tumpuan ekonomi seluruh negeri.

Tahun 1982 reformasi ekonomi semakin berkembang pesat, daerah desa dan persawahan telah diubah menjadi kota industrial. Salah satunya Provinsi Guangdong yang memiliki pabrik mainan terbesar, ada sekitar 1.500 pabrik mainan yang setiap tahun mengeskpor mainan senilai miliaran dolar, selain pabrik mainan China juga memiliki pabrik teknologi komunikasi seperti Huawei, Xiaomi dan ZTE. Memasuki tahun 1980-1990 ekonomi China mengalami kenaikan hampir dua kali lipat. Tercatat nilai ekonomi China Tahun 1980an mencapai US$19i milar dan pada tahun 1990 menjadi US$360 miliar. Tahun 2001 China resmi masuk dalam anggota WTO hal ini mengukuhkan China sebagai negara manufaktur terbesar dan pusat perdagangan dunia dan pada Tahun 2010 ekonomi China resmi menjadi nomor dua terbesar di dunia yang sebelumnya di pegang oleh Jepang, yang kemudian pada tahun 2022 menjadi nomor satu di dunia mengalahkan Amerika Serikat.

Pengaruh ekonomi China terhadap dunia.

Setelah selama hampir tiga dekade (30 tahun) akhirmya China menjadi negara dengan perekonomian terbesar di dunia. China perlahan mulai memberikan pengaruhnya terhadap dunia internasional. China  menjadi negara yang paling berpengaruh terhadap PDB Global yakni sekitar 18 persen dari total PDB Global dunia. Hal ini dikarenakan:

  • China menjadi negara eksportir terbesar di dunia dan menjadi sumber komoditas penting bagi seluruh negara didunia. Ekspor China meiputi barang elektronik, mesin dan tesktil dll.
  • China menjadi negara dengan manufaktur terbesar di dunia dengan berdirinya banyak multinational coompany seperti huawei, lenovo, Xiaomi, wuliing, dll.
  • China adalah negara dengan investasi terbanyak di dunia, meliputi investasi infrastruktur,bisnis dan teknologi. Salah satunya yakni dengan melakukan investasi pembangunan infrastruktur di beberapa negara berkembang di asia dan afrika. Seperti pembangunan rel kereta sepanjang 12.000 km yang menghubungkan china timur hingga laut dalam pakistan dan proyek ini diperkirakan menghabiskan dana sekitar US$2,1 triliun dan juga  proyek kereta cepat Indonesia China. Selain proyek  kereta juga ada pembangunan infrastruktur pipa gas alam sepanjang 1.888 km yang menghubungkan asia daratan asia tengah dengan turkmenistan. 
  • China merupakan negara konsumsi terbesar di dunia seperti permintaan akan minyak, besi dll.

Pada masa kepemimpinan presiden Xi Jinping China semakin agresif untuk mengembangkan pengaruh ekonominya terhadap dunia internasional. Untuk itu Xi menginisiasi kebijakan ekonomi politik ekspansif yakni one belt, one road atau yang disebut jalur sutra ekonomi (new silk road economic). One belt one road merupakan kebijakan China membangun kerja sama dan konektivitas ekonomi antar negara asia dan afrika, dengan konsep pemberian bantuan hutang jangka panjang dengan bunga yang rendah kepada negara berkembang baik di asia maupun afrika untuk membangun proyek strategis. Kebijakan ini memang menguntungkan bagi negara berkembang yang sedang membangun proyek infrastruktur, karena akan diberikan bantuan hutang jangka panjang dengan bunga rendah oleh China. Di sisi lain strategi one belt one road ini bisa menyebabkan sebuah negara masuk dalam jebakan hutang China (debt trap), hal ini karena, negara tidak bisa mengelola dengan baik hutang yang diberikan China sehingga menyebabkan proyek pembangunan mangkrak dan hutang menumpuk. Pada akhirnya China akan mengambil alih proyek itu, seperti yang telah terjadi di Sri lanka, Kenya, Maladewa dan Uganda. 

Referensi:

fatimah,Siti. Sejarah kebangkitan ekonomi china hingga banyak negara terjerat jebakan hutang  China. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5841552/sejarah-kebangkitan-ekonomi-hingga-banyak-negara-terjerat-jebakan-utang-china/2.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun