Mohon tunggu...
SandiIswara
SandiIswara Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

لاالكبائر بالتوبة ولا الصغائر بالاصرار

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Evaluasi Program Tahfidz Ponpes Nurul Iman

30 Oktober 2023   22:37 Diperbarui: 30 Oktober 2023   22:47 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi penghafal Al-Quran merupakan amalan yang sangat mulia, menghafal Al-Qur'an juga memberikan penghormatan dan akan mengangkat derajat seorang hamba dengan derajat yang tinggi di mata Allah SWT. Hal ini ditegaskan dalam hadis dari HR. Bukhari Muslim yang menyatakan bahwa "sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang mempelajari dan mengamalkan Al-Quran". Menghafal Al-Quran bukan hanya menjadi sebuah pencapaian yang mulia, akan tetapi menghafal Al-Qur'an juga merupakan bentuk penghormatan dan kesungguhan seseorang dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Menghafal Al-Qur'an juga memberikan manfaat yang sangat besar bagi jiwa seseorang. Al-Qur'an merupakan sumber inspirasi dan pedoman hidup yang mengarahkan manusia agar hidup dengan penuh ketenangan jiwa dan kekuatan batin. Dalam sebuah keterangan disebutkan bahwa orang yang jiwanya diisi dengan Al-Qur'an akan memiliki kestabilan emosional serta kekuatan mental yang kuat, sebagaimana rumah yang kokoh.

Selain itu penghafal Al-Qur'an juga akan mendapatkan syafa'at atau pertolongan dari Allah SWT. Allah SWT. juga berjanji akan memberikan pertolongan bagi setiap hamba-Nya yang terus menghadapkan diri kepada-Nya. Menghafal Al Quran juga akan menjadi sumber kebahagiaan bagi kedua orang tua baik itu di dunia maupun kelak nanti di akhirat . Kedua orang tua akan merasa bangga dan bahagia melihat anaknya mampu menghafal dan memahami Al-Quran.

Mengingat akan pentingnya serta keutamaan-keutamaan menghafal Al-Qur'an, maka di pondok Pesantren Nurul Iman menerapkan program wajib tahfidz minimal hafal juz ke-30. Seorang santri dituntut untuk menghafalkan juz ke-30 selama kurang lebih satu semester. Adapun metode yang digunakan yaitu metode kolaborasi ; Tahsin, talqin dan setoran.

Tentunya dalam proses menghafal Al-Qur'an memerlukan keteguhan yang kuat. Seorang tenaga pengajar juga dalam membimbing para penghafal Al-Qur'an dalam menjalani proses menghafal Al-Qur'an tentunya harus memiliki strategi agar peserta dididik/santri yang kita bimbing memiliki hafalan yang kuat. Salah satu upaya untuk mengetahui capaian atau tingkat kemampuan peserta didik/Santri yaitu dengan diadakannya Evaluasi. Evaluasi program tahfidz yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Nurul Iman yaitu ada Evaluasi mingguan, bulanan dan semesteran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun