Manejemen laba akrual menurut Sulistyanto, S adalah selisih antara kas masuk bersih dari hasil operasi perusahaan dengan laba  yang dilaporkan dalam  laporan  laba-Rugi. Manajemen laba akrual dilakukan dalam mempermainkan komponen- komponen akrual dalam laporan keuangan, karena pada komponen akrual bisa dicoba game angka lewat tata cara akuntansi yang digunakan cocok dengan kemauan orang yang melaksanakan pencatatan serta penyusuan laporan keuangan.
Manejemen laba Riil
Manejemen laba Riil  menurut Graham, J. dkk dalam fitri Asni dkk adalah manajemen lebih memilih mengelola laba melalui  aktifitas  riil  seperti, mengurangi pengeluaran diskresioner  atau  investasi  modal  dari  pada  melalui kebijakan akrual dalam melakukan manajemen laba. Manajemen laba riil bisa terjadi selama periode akuntansi berjalan lewat kegiatan industri tiap hari, tanpa menunggu akhir periode, sehingga manajer hendak gampang buat menggapai sasaran laba yang di idamkan.
Ada beberapa motivasi perusahaan dalam melakukan manajemen laba menurut para ahli, di antaranya yaitu :
Menurut Watt & Zimmermaan (1986)
Menurut Watt dan Zimmermaan, ada 3 hal yang menjadi motivasi perusahaan melakukan earning management atau manajemen laba, yaitu :
- The bonus plan hypothesis, merupakan motivasi manajer melakukan manajemen laba untuk meningkatkan persentase bonus yang dihitung dari dasar laba.
- The debt covenant hypothesis, merupakan motivasi yang dilakukan manajer ketika terjadi perjanjian utang antara manajer dengan pemilik perusahaan, yang dimana semakin tinggi rasio utang suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula kendala-kendala yang mungkin saja terjadi dalam perjanjian utang, sehingga profitabilitas dalam pelanggaran perjanjian utang semakin tinggi. Hal inilah yan semakin mendorong seorang manajer perusahaan untuk melakukan manajemen laba guna meningkatkan pendapatan perusahaan.
- The political cost hypothesis, merupakan motivasi yang sengaja dilakukan karena regulasi pemerintah. Manipulasi laporan laba merupakan tindakan yang dilakukan untuk mempengaruhi keputusan yang dibuat. Di samping itu, Income taxation juga menjadi alasan manajer melakukan manajemen laba.
Adapun menurut Wild, motivasi manajer melakukan manajemen laba ialah :
- Insentif perjanjian, yaitu perjanjian yang dilakukan dengan menggunakan angka-angka akuntansi, yang dimana manajer tidak akan mendapatkan bonus jika tidak mencapai target laba.
- Dampak harga saham, yaitu meningkatkan laba dengan menaikkan harga saham perusahaan.Insentif lain, yaitu perusahaan dapat menghindari atau mengurangi biaya pajak dan penelitian melalui penurunan tingkat laba. Selain itu, perusahaan juga akan mendapat keuntungan dari pemerintah berupa subsidi atau proteksi dari persaingan asing.
Sedangkan Scott, motivasi seorang manajer melakukan manajemen laba ada 6, yaitu :
- Other contractual motivations, terjadi ketika perusahaan melakukan perjanjian utang untuk melindungi pemberi utang terhadap manajer jika manajer melakukan penyelenehan seperti modal kerja yang di bawah tingkat yang telah ditetapkan.
- Bonus sheme, yaitu motivasi yang dikarenakan manajer menginginkan bonus dari laba dasar.
- Political motivations, yaitu motivasi yang biasanya terjadi pada perusahaan yang cenderung untuk melakukan penurunan laba visibilitas.
- Taxation motivations, yaitu motivasi perusahaan untuk melakukan pengurangan pada laba untuk mengurangi beban pajak.
- Charges of chies executive officer (CEO), motivasi ini biasanya terjadi ketika pergantian manajer. Dan biasanya di akhir periode, manajer akan melaporkan laba tinggi untuk memperoleh bonus yang menjanjikan.
- Initial Public Offering (IPO), yaitu motivasi seorang manajer untuk memberikan laporan terkait pendapatan yang diharapkan agar mendapat respon positif dari pasar melalui prospectus earning management.
Nah itu ia, guys,.. ulasan pendek seputar definisi, serta metode earning management dan motivasi yang mendesak industri melaksanakan earning management. Mudah- mudahan postingan ini berkah serta berguna buat kita seluruh. Hingga jumpa di ulasan selanjutnya...!
Wassalamu' alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H