Mohon tunggu...
Sang Petualang Cerdas
Sang Petualang Cerdas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mubalight Yo Sarjana Yo Profesional

Melaju untuk keberhasilan, keporo ngalah wani ngalah rebutan ngalah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar Bersama Tentang Keberagaman dalam Wawasan Kebangsaan Global di Universitas Negeri Malang

5 Juli 2024   15:38 Diperbarui: 5 Juli 2024   15:47 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi PPG Informatika 03, 2024


Pada tanggal 28 Juni 2024, mahasiswa calon guru dari kelas Informatika 03 PPG Prajabatan Angkatan 1 tahun 2024 berkumpul di Gedung Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Mereka mengikuti acara khusus bernama Wawasan Kebangsaan Global (WKG). Tujuan acara ini adalah belajar tentang keberagaman budaya Indonesia dan bagaimana hidup rukun dalam masyarakat yang berbeda-beda.

Dunia Penuh Warna

Dr. Wahyu Sakti Gunawan Irianto, M.Kom., dan Dr. Hary Suswanto, M.T., membuka acara dengan pemaparan yang menggugah. Mereka menekankan pentingnya keterbukaan dan empati sebagai kunci dalam membangun masyarakat yang harmonis. Para peserta diajak untuk merefleksikan bagaimana prinsip-prinsip ini dapat diterapkan dalam peran mereka sebagai calon pendidik. Sesi ini dilanjutkan dengan diskusi interaktif, di mana peserta berbagi pengalaman pribadi terkait tantangan dan peluang dalam menciptakan lingkungan yang inklusif. Beberapa ide inovatif muncul, seperti program pertukaran budaya antar-sekolah dan proyek kolaboratif lintas agama, yang bertujuan untuk mempererat ikatan antar-komunitas.

Dokumentasi PPG Informatika 03, 2024
Dokumentasi PPG Informatika 03, 2024

Indonesia yang Harmoni

Bagian kedua acara mengajak peserta untuk menyelami kekayaan budaya Indonesia. Melalui presentasi multimedia yang memukau, peserta diajak berkeliling Nusantara, menyaksikan keindahan tradisi dari Aceh hingga Papua. Namun, fokus utama bukan sekadar pada keunikan, melainkan pada benang merah yang menyatukan: semangat gotong royong dan kebersamaan dalam keberagaman. Para ahli budaya dan sosiolog diundang untuk memberikan perspektif mendalam tentang dinamika sosial-budaya Indonesia. Mereka membahas bagaimana kearifan lokal dapat menjadi sumber inspirasi dalam mengelola keberagaman di era modern. Peserta juga diajak untuk menganalisis studi kasus tentang resolusi konflik berbasis kearifan lokal yang berhasil diterapkan di berbagai daerah.

Dokumentasi PPG Informatika 03, 2024
Dokumentasi PPG Informatika 03, 2024

Damai Dimulai dari Diri

Sesi refleksi pribadi menjadi momen yang penuh makna bagi para peserta. Dipandu oleh psikolog pendidikan, mereka diajak untuk menggali bias dan prasangka yang mungkin terpendam dalam diri. Melalui latihan mindfulness dan dialog terbuka, peserta belajar untuk mengenali, menerima, dan mentransformasi pandangan mereka terhadap perbedaan.

Latihan praktis dalam komunikasi non-kekerasan dan resolusi konflik memberikan peserta alat yang berharga untuk menjadi mediator perdamaian. Simulasi penanganan konflik di lingkungan sekolah memberi kesempatan bagi peserta untuk menerapkan keterampilan baru mereka dalam skenario yang realistis.

Dokumentasi PPG Informatika 03, 2024
Dokumentasi PPG Informatika 03, 2024


Sekolahku Bhinneka

Bagian ini menghadirkan panel diskusi yang terdiri dari kepala sekolah berpengalaman dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka berbagi pengalaman nyata dalam mengelola sekolah yang beragam, mulai dari tantangan akomodasi kebutuhan religius hingga strategi membangun kurikulum yang inklusif.

Peserta diberi kesempatan untuk merancang "Sekolah Impian" yang mencerminkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Ide-ide kreatif bermunculan, seperti "Taman Budaya Nusantara" di halaman sekolah, kurikulum yang mengintegrasikan kearifan lokal, dan program mentoring lintas budaya.

Dokumentasi PPG Informatika 03, 2024
Dokumentasi PPG Informatika 03, 2024

Sekolahku yang Damai

Puncak acara ditandai dengan simulasi kompleks yang menggambarkan berbagai skenario tantangan di sekolah multikultural. Peserta dibagi dalam kelompok dan harus menangani situasi-situasi seperti konflik antar-etnis, isu diskriminasi, dan kontroversi kebijakan sekolah terkait keberagaman.

Simulasi ini tidak hanya menguji kemampuan peserta dalam mengelola krisis, tetapi juga mendorong mereka untuk merancang strategi jangka panjang dalam membangun budaya sekolah yang inklusif. Ide-ide inovatif seperti "Festival Bhinneka" tahunan, program pertukaran guru antar-daerah, dan kurikulum "Keberagaman Indonesia" muncul sebagai hasil dari sesi ini.

WKG ditutup dengan sesi refleksi mendalam. Peserta diminta untuk merumuskan komitmen personal dan profesional mereka dalam menjadi agen perubahan. Mereka juga diajak untuk membayangkan dan mendiskusikan visi mereka tentang Indonesia di masa depan - sebuah negara yang tidak hanya toleran, tetapi juga benar-benar merayakan kekuatan dari keberagamannya.

Sebagai penutup, seluruh peserta bersama-sama menciptakan "Mural Keberagaman" yang menggambarkan visi mereka tentang Indonesia yang harmonis. Mural ini akan dipajang secara permanen di Gedung Pascasarjana sebagai pengingat akan komitmen mereka.

Dokumentasi PPG Informatika 03, 2024
Dokumentasi PPG Informatika 03, 2024

Kesimpulan

Wawasan Kebangsaan Global di Universitas Negeri Malang bukan sekadar acara satu hari, melainkan awal dari sebuah perjalanan panjang. Para calon pendidik yang hadir hari itu meninggalkan gedung dengan bekal pengetahuan, keterampilan, dan yang terpenting, semangat untuk mewujudkan Indonesia yang lebih inklusif dan harmonis.

Tantangan membangun persatuan dalam keberagaman memang besar, namun melalui inisiatif seperti WKG ini, kita melihat secercah harapan. Setiap peserta kini menjadi pembawa obor, siap menerangi jalan menuju Indonesia yang benar-benar bersatu dalam keberagamannya, dimulai dari ruang kelas mereka masing-masing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun