Mohon tunggu...
Putu Sandi
Putu Sandi Mohon Tunggu... Lainnya - Tulisan seorang perantau, pemimpi, dan pekerja keras

Saya berdomisi di Bali, dan saat ini sedang bekerja sambil menempuh pendidikan S1 Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Music

Beauty of Bali, dalam 5 Menit 34 Detik

18 Desember 2020   21:42 Diperbarui: 18 Desember 2020   21:48 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Sebuah karya seni musik luar biasa kembali dihadirkan oleh anak muda kebanggaan tanah air Awwalur Rizqi Al-firori atau lebih akrab kita kenal dengan nama Alffy Rev berkolaborasi dengan Meiska Adinda, Gung Indi dan Gus Teja. Sebuah karya berjudul "Beauty Of Bali" berdurasi lima menit dan tiga puluh empat detik berhasil membuat takjub netizen dengan menggabungkan unsur tradisional dan EDM (Electronic Dance Music) pada lagu "Janger" dan "Tanah AirKu". Tidak hanya sampai disitu, Alffy Rev juga menghadirkan berbagai unsur kebudayaan Bali sebagai music video nya mulai dari Wayang Lemah, Tari Kecak, Tari Legong, Peed, Tari Janger, Tari Topeng Jauk, Tari Topeng Penamprat, hingga keindahan alam Bali yang begitu termasyur seperti pantai, hamparan sawah, dan pergunungannya.

Video yang baru diunggah pada Sabtu, 12 Desember 2020 ini pun berhasil meraih 428 ribu viewers dan lebih dari 80 ribu likes di kanal YouTube "Alffy Rev" per 18 Desember 2020. Berbagai dukungan dan pujian juga ditinggalkan oleh netizen di kolom komentar, kebanyakan dari mereka mengapresiasi usaha Alffy Rev dan tim nya yang terus menerus berkarya namun tidak lupa menambahkan unsur tradisional di dalam setiap karya nya. Dalam karya ini pun terdapat beberapa cuplikan penduduk asli Bali yang berharap agar pandemi COVID19 segera berakhir terlebih seperti yang kita ketahui bersama, Bali merupakan salah satu Provinsi yang sangat merasakan dampak dari pandemi ini karena sepenuhnya bergantung dari sektor pariwisata.

Kedepannya, semoga banyak anak muda yang terus berkarya dan mencintai unsur-unsur tradisional khas Indonesia yang berlimpah ini. Karya seni tidak harus berupa hal yang otentik, namun dapat juga di gabungkan dengan berbagai unsur-unsur modern tanpa mengurangi makna dan aturan adat ketimuran yang kita anut. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun