Pagi ini adalah hari kedua untuk mata kuliah antropologi. Untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama, saya kali ini mulai mempercepat langkah saya karena minggu lalu saya sudah terlambat dan tertulis tidak hadir di absen. Yah maklumlah jam kuliah saya bertabrakan dengan jam tidur saya.. Â heheh pastinya banyak cobaan dan godaaan untuk tidak melakukan kewajiban sebagai mahasiswa di karenakan adanya gaya gravitasi yang sangat besar yang di tempat tidur saya sehinggah membuat tubuh saya susah di bangunkan haha
oke baik.... mungkin sekian basa-basinya sekarang saya akan memulai menuju ke pembahasan utama kita yaitu asas-asas antropologi dan ruang lingkupnya. Berbicara tentang antropologi tidak asik bila tidak mengetahui asal mula perkembangan antropologi tersebut.
Koentjaraninggrat membagi antropologi menjadi 4 fase :
Fase pertama  (sebelum tahun 1800-an ) à pada tahun ini bangsa eropa mulai menjelajahi benua-benua. Mereka mencatat pengetahuan-pengetahuan yang mereka temui baik itu ciri-ciri fisik, kebudayaan, susunan masyarakat, atau bahasa dari suku tersebut
Fase kedua (fase tahun 1800-an) Ã Pada fase ini, Antopologi bertujuan akademis, mereka mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud untuk memperoleh pemahaman tentang tingkat-tingkat sejarah penyebaran kebudayaan manusia. Mereka menganggap bangsa-bangsa selain Eropa sebagai bangsa-bangsa primitif yang tertinggal, dan menganggap Eropa sebagai bangsa yang tinggi kebudayaannya. Pada fase ini saya teringat dengan perkataan dosen saya siapa sebenarnya yang baper ? kenapa seakan dunia sudah terbalik ? yang dulunya bangsa primitif yang mereka lalui itu tidak berbudaya karena tidak memakai baju. Namun nampaknya sekarang ini, semua seakan sudah terbalik. Apa kah ini yang di maksud trend ? atau kah sebuah pertukaran masa ? heheh marilah kita menjawabnya sesuai dengan hati nurani kita masing-masing .
Fase ke tiga ( awal abad ke 20)Ã Â pada fase ini bangsa eropa membentuk koloni-koloni seperti di asia afrika dan amerika. Namun pembentukan koloni ini di hambat oleh serangan dari bangsa asli tapi bangsa eropa berusaha mencari kelemahan bangsa asli dan menundukkannya.
Fase keempat (sesudah 1930-an)Ã Pada fase ini, Antropologi berkembang secara pesat. Kebudayaan-kebudayaan suku bangsa asli yang di jajah bangsa Eropa, mulai hilang akibat terpengaruh kebudayaan bangsa Eropa.
Dengan begitu  itu antropologi saat ini sangat bermanmafaat dalam tata kehidupan dan kebudayaan manusia.....  tanpa antropologi tidak akan ada kebudayaan
thanksssss
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H