Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tangis Anak, Bukan Sekedar Tangis

1 Februari 2011   14:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:59 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

tangis anak, bukan sekedar tangis tangis anak adalah ketidak berdayaan jiwa memekikkan dahaga ketidak mampuan raga mencekeram dunia ketidakbisaan tubuh mengekpresikan rasa

Tangis anak bukan sekedar bising jangan disikapi kesal, ketika letih mendera bukan dianggap beban, ketika peluh merata tidak direspon amarah, ketika emosi memerahkan ubun-ubun jangan biarkan, tangis anak adalah saatnya kelembutan mengayuh  jiwanya

tangis anak bukan sekedar berisik tangis adalah kepolosan orok yang tidak bisa dipalingkan jangan anggap hanya karena bau tangan tidak anggap hanya biang cengeng bukan anggap hanya karena latihan napas jangan biarkan, tangis anak adalah waktunya belaian sayang merambah napasnya

tangis anak bukan sekedar gaduh bila tangis anak mencabik-cabik  gendang telinga henti segera nikmat yang sedang kamu santap tunda segera gerak yang kamu ayun akhiri apapun kepentingan duniawi yang kamu tunai jangan biarkan, tangis anak adalah waktunya perhatian segera diluluhkan

tangis anak bukan sekedar lengkingan tangis anak adalah kepolosan alam yang tidak bisa dibohongi suara itu, saatnya ASI gelontori bibirnya yang bergetar kejang desahan itu, waktunya dekapan selimuti jantungnya yang berdegup dahsyat teriakan itu, saatnya kenyamanan pagari warna tubuhnya yang dingin biru

tangis anak, adalah hak anak yang paling sederhana bila itu saja dipungkiri bagaimana kamu bisa memenuhi hak anak lainnya

widodo judarwanto, jakarta, empat belas februari 2000 delapan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun