Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Pertimbangan Pilih Pemimpin Sesuai Tuntunan Moral Agama

27 November 2024   07:53 Diperbarui: 27 November 2024   08:00 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Memilih Pemimpin dalam Pilkada Berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits, menuju Kepemimpinan yang Amanah, Adil, dan Bebas Oligarki", inilah penntingnya Pemimpin yang Amanah Menurut Islam. Dalam Islam, memilih pemimpin adalah tanggung jawab besar yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nisa (4:58):

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkannya dengan adil." Ayat ini menegaskan bahwa pemimpin harus amanah dan adil. Masyarakat harus memilih pemimpin yang dapat menjaga kepercayaan rakyat, bukan mereka yang hanya mencari kekuasaan.

Kriteria Pemimpin yang Ideal

Rasulullah menjelaskan dalam sebuah hadits:"Sebaik-baik pemimpin kalian adalah yang kalian cintai dan mereka mencintai kalian, yang kalian doakan dan mereka mendoakan kalian." (HR. Muslim). Dari sini, seorang pemimpin ideal adalah yang cerdas, bijaksana, mampu menegakkan keadilan, dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat, bukan kepentingan kelompok tertentu.

Pemimoin ideal salah satunya melawan Dominasi Oligarki dan Kelompok Kaya. Islam melarang keras sistem yang tunduk pada kelompok kaya atau oligarki. Dalam Al-Qur'an Surah Al-Maidah (5:8), Allah memerintahkan: "Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. 

Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa." Pemimpin yang adil tidak tunduk pada tekanan oligarki atau memanfaatkan kekayaan untuk membeli suara rakyat. Mereka harus menegakkan syariat dan melindungi keadilan sosial.

Dalam pemilihan pilkada penting untuk mewaspadai Pemimpin yang Memanfaatkan Rakyat. Rasulullah bersabda: "Barang siapa diangkat sebagai pemimpin atas manusia, lalu diamati dalam keadaan menipu rakyatnya, maka Allah mengharamkan surga baginya." (HR. Bukhari dan Muslim). Pemimpin yang hanya mendekati rakyat saat kampanye tanpa komitmen nyata adalah bentuk pengkhianatan yang sangat dilarang. Umat Islam wajib memilih pemimpin yang benar-benar peduli terhadap rakyat.

Strategi Pemilihan Pemimpin yang Sesuai Syariah. 

Islam memberikan panduan memilih pemimpin melalui musyawarah dan pengamatan kriteria kepribadian, integritas, dan kompetensi. Surah Asy-Syura (42:38) menyebutkan pentingnya musyawarah dalam menentukan kebijakan penting. Oleh karena itu, umat harus selektif dan bijak menggunakan hak pilihnya berdasarkan prinsip Islam.

Dalam membangun Indonesia yang Berkeadilan, Pemilu bukan hanya proses demokrasi, tetapi juga ibadah yang melibatkan niat untuk memilih pemimpin yang membawa rahmat bagi rakyat. Jika pemimpin yang terpilih adil, amanah, dan berorientasi pada kesejahteraan umat, maka Indonesia dapat menjadi bangsa yang Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur. 

Rakyat harus menolak politik uang dan memilih berdasarkan akhlak, visi, dan integritas calon pemimpin. Pemilu yang sesuai syariah adalah upaya bersama untuk mewujudkan kepemimpinan yang adil dan merakyat, yang akan membawa Indonesia pada keberkahan dan kemajuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun