Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Metaverse Pilihan

Metaverse dalam Kedokteran, Shock Culture Bagi Masyarakat dan Dokter

6 November 2024   20:53 Diperbarui: 6 November 2024   21:23 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Metaverse adalah dunia baru khususnya dunia virtual kolektif yang menggabungkan elemen realitas virtual (VR), augmented reality (AR), internet, dan blockchain untuk menciptakan ruang digital yang imersif dan interaktif. Dalam metaverse, pengguna dapat berinteraksi dengan lingkungan digital, berkomunikasi dengan orang lain melalui avatar, serta melakukan berbagai aktivitas seperti bekerja, bermain, belajar, dan berbelanja. Metaverse menciptakan ekonomi digital yang memungkinkan transaksi aset virtual seperti NFT (Non-Fungible Tokens) dan mata uang kripto, serta membangun ekosistem yang menghubungkan dunia fisik dan digital dengan lebih mendalam. Revolusi teknologi metaverse dalam kesehatan menghadirkan guncangan budaya bagi masyarakat dan dokter karena mengubah cara interaksi medis menjadi lebih digital dan jarak jauh. Dokter harus beradaptasi dengan keterampilan teknologi baru dan menghadapi tantangan privasi serta etika dalam dunia virtual. Bagi sebagian masyarakat, akses yang terbatas dan ketidaknyamanan dengan teknologi baru ini menambah ketegangan dalam menerima perubahan ini.

Metaverse dalam kedokteran adalah penggunaan teknologi virtual seperti VR (virtual reality), AR (augmented reality), dan AI (kecerdasan buatan) untuk menciptakan lingkungan kesehatan digital yang interaktif dan imersif. Dalam metaverse kesehatan, pasien dan tenaga medis dapat terhubung di ruang virtual untuk layanan seperti konsultasi medis, rehabilitasi, dan pelatihan medis yang realistis. Ini mencakup simulasi bedah, terapi psikologis, dan dukungan bagi pengelolaan penyakit kronis, yang memungkinkan perawatan jarak jauh serta pengalaman medis yang lebih mendalam. Metaverse kesehatan berpotensi meningkatkan akses, efisiensi, dan hasil kesehatan pasien melalui kolaborasi dan inovasi teknologi.

Metaverse dalam kedokteran adalah integrasi teknologi virtual untuk menciptakan ruang digital yang memungkinkan pasien, dokter, dan penyedia layanan kesehatan berinteraksi dalam lingkungan yang imersif dan realistis. Dalam metaverse kesehatan, pasien dapat berkonsultasi secara virtual dengan dokter, yang seolah berada di ruangan yang sama, serta menjalani berbagai jenis perawatan dan terapi dalam lingkungan 3D. Teknologi ini memudahkan pemantauan kondisi pasien, terutama bagi mereka yang memerlukan perawatan jarak jauh atau memiliki keterbatasan akses ke layanan kesehatan, seperti pasien di daerah terpencil atau dengan mobilitas terbatas.

Metaverse kedokteran juga membuka peluang untuk pelatihan medis yang lebih aman dan realistis. Dengan simulasi berbasis VR, mahasiswa kedokteran dan tenaga medis dapat mempraktikkan keterampilan mereka dalam kondisi klinis virtual yang meniru dunia nyata, seperti operasi atau penanganan darurat. Ini membantu meningkatkan kesiapan dan keterampilan mereka tanpa risiko langsung terhadap pasien. Di sisi lain, pasien dengan kondisi kronis atau yang membutuhkan rehabilitasi dapat memanfaatkan VR sebagai terapi pendukung yang lebih efektif dan personal. Dengan demikian, metaverse kesehatan dapat membantu menciptakan pengalaman perawatan yang lebih interaktif, efektif, dan dapat diakses kapan saja dan di mana saja.

Aplikasi metaverse kedokteran meliputi:

  1. Konsultasi Virtual dan Telemedicine Interaktif: Pasien dapat bertemu dengan dokter atau spesialis dalam lingkungan 3D yang imersif. Ini memungkinkan interaksi yang lebih kaya dibandingkan konsultasi video biasa.

  2. Pelatihan Medis dengan Simulasi VR: Mahasiswa kedokteran dan profesional kesehatan bisa menjalani simulasi bedah atau penanganan situasi darurat dalam lingkungan virtual, yang memungkinkan mereka berlatih secara aman dan berulang kali.

  3. Rehabilitasi dan Terapi: Pasien dengan gangguan fisik atau mental dapat berpartisipasi dalam sesi rehabilitasi menggunakan VR atau AR, yang terbukti membantu dalam meningkatkan mobilitas, keterampilan motorik, dan kesehatan mental.

  4. Pengelolaan Penyakit Kronis: Metaverse kesehatan dapat membantu pasien dengan penyakit kronis mengelola kondisi mereka melalui edukasi, pemantauan virtual, atau kelompok pendukung online yang dapat diakses secara langsung.

  5. Edukasi Kesehatan dan Komunitas: Pasien dapat belajar mengenai kesehatan melalui lingkungan virtual yang interaktif. Edukasi ini juga dapat mencakup kegiatan untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit tertentu, seperti kelas tentang diabetes, hipertensi, atau bahkan sesi latihan kesehatan mental.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun