Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tips Ilmiah, Agar Anak Anda Tinggi

5 November 2024   21:50 Diperbarui: 5 November 2024   21:58 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DOKUMENTASI DISAINGRAFIS PRIBADI

Untuk membantu anak mencapai tinggi optimal, penelitian terkini menyarankan beberapa langkah utama: pastikan asupan nutrisi seimbang, terutama protein, kalsium, vitamin D, dan mineral penting lain yang mendukung pertumbuhan tulang. Pastikan anak tidur cukup, karena hormon pertumbuhan aktif diproduksi saat tidur. Aktivitas fisik yang teratur, seperti bersepeda, lompat tali, dan olahraga peregangan, juga dapat merangsang pertumbuhan tulang. Selain itu, hindari stres berlebihan dan pastikan mereka tidak mengalami kekurangan gizi. Terakhir, konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter jika perlu, untuk memastikan anak mendapat asupan sesuai kebutuhan individunya.

Penelitian ilmiah terkini menunjukkan bahwa faktor genetik memiliki peran signifikan dalam menentukan tinggi badan anak, diperkirakan sekitar 60-80% dipengaruhi oleh gen yang diturunkan dari orang tua. Secara spesifik karakteristik anak dan orang tua yang berfonotipe sama khususnya wajah dan golongan darah sama menurunkan pola akhir tinggi badan anak. Ayah yang wajahnya sama atau golongan darahnya sama dengan anak bisa menunjukkan tendensi potensi tinggi badan yang sama di akhir pertumbuhan anak.

Gen yang terkait dengan hormon pertumbuhan, perkembangan tulang, dan metabolisme nutrisi sangat memengaruhi potensi tinggi seseorang. Namun, faktor lingkungan seperti nutrisi, aktivitas fisik, dan kualitas tidur juga penting, khususnya selama masa pertumbuhan. Meski genetik menjadi dasar, pola hidup sehat dan lingkungan yang mendukung tetap dapat membantu anak mendekati potensi tinggi maksimalnya sesuai genetik yang dimiliki.

Berikut adalah beberapa tips ilmiah yang didasarkan pada penelitian medis terkini untuk mendukung pertumbuhan tinggi badan anak:

  • Nutrisi Seimbang dan Kaya Protein Protein adalah nutrisi utama yang mendukung pertumbuhan tulang dan jaringan pada anak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan protein yang cukup, terutama dari sumber hewani seperti daging, telur, ikan, dan susu, berkaitan langsung dengan pertumbuhan tinggi anak. Selain protein, pastikan anak mendapat asupan kalsium, vitamin D, fosfor, magnesium, dan zinc yang juga berperan penting dalam pembentukan tulang yang kuat dan sehat. Minum susu setiap hari, ternyatapenelitian menunjukkan bahwa kelompok anak yang minum susu dan tidak minum susuhasil akhir tinggi badan lebih tinggi 4 cm pada kelompok anak yang minum susu.
  • Rutin Berolahraga, Terutama Latihan Peregangan dan Beban. Olahraga yang melibatkan aktivitas fisik seperti berlari, melompat, berenang, dan bersepeda dapat membantu merangsang pertumbuhan pada anak. Latihan beban ringan dan peregangan juga mendukung pembentukan tulang yang lebih kuat serta menjaga kelenturan tubuh, yang secara tidak langsung dapat membantu anak mencapai potensi tinggi badan optimal. Studi menunjukkan bahwa olahraga meningkatkan hormon pertumbuhan, yang penting bagi anak di masa pertumbuhan.
  • Tidur yang Cukup dan Berkualitas. Tidur memainkan peran penting dalam pertumbuhan anak, karena hormon pertumbuhan diproduksi terutama pada saat tidur nyenyak di malam hari. Penelitian terbaru mengonfirmasi bahwa anak-anak usia sekolah yang kurang tidur atau memiliki pola tidur yang buruk cenderung memiliki laju pertumbuhan yang lebih lambat. Anak usia sekolah dasar disarankan untuk tidur 9-11 jam setiap malam untuk mendukung pertumbuhan yang optimal.
  • Lingkungan Bebas Stres dan Dukungan Emosional. Stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi pelepasan hormon kortisol, yang dapat menghambat pertumbuhan. Orang tua diharapkan menciptakan lingkungan yang nyaman dan penuh dukungan bagi anak, termasuk dalam hal pendidikan dan hubungan sosial. Berdasarkan penelitian, lingkungan yang mendukung dengan minim tekanan emosional dapat membantu anak dalam mencapai pertumbuhan optimal.
  • Hindari Kebiasaan Tidak Sehat. Paparan zat-zat tertentu seperti nikotin atau asap rokok dan konsumsi makanan cepat saji berlebihan dapat menghambat pertumbuhan anak. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang sering terpapar zat berbahaya ini cenderung memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih rendah. Oleh karena itu, penting untuk memastikan anak tumbuh di lingkungan sehat dan mengonsumsi makanan bergizi agar pertumbuhannya tidak terhambat.
  • Pemeriksaan Rutin dengan Dokter untuk Deteksi Dini   Rutin memeriksakan kesehatan anak, terutama untuk memantau pertumbuhannya, sangat penting. Terkadang ada kondisi medis seperti gangguan hormon atau kekurangan nutrisi tertentu yang dapat menghambat pertumbuhan. Dengan pemeriksaan rutin, dokter dapat memberikan saran tepat jika ada masalah pertumbuhan yang memerlukan penanganan lebih lanjut.

Secara keseluruhan, pertumbuhan tinggi badan anak dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk nutrisi, aktivitas fisik, tidur yang cukup, dukungan emosional, kebiasaan sehat, dan pemeriksaan kesehatan yang teratur. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, orang tua dapat membantu anak mencapai potensi tinggi badan optimal mereka. Meski faktor genetik tetap berperan penting, upaya-upaya berbasis penelitian ini dapat memaksimalkan peluang anak untuk tumbuh sehat dan mencapai tinggi yang ideal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun