Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bertanya, Kebiasaan Kecil Yang Dahsyat Inilah Caranya

25 Oktober 2024   05:28 Diperbarui: 25 Oktober 2024   07:59 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bertanya adalah tindakan sederhana yang memiliki dampak besar dalam mengembangkan pemikiran kritis, melatih kemampuan diri, membangun kepercayaan diri dan pngembangan pribadi. Kebiasaan bertanya menunjukkan inisiatif dan keterbukaan untuk belajar, yang dapat membuka jalan menuju karier yang lebih cemerlang di masa depan. Bertanya adalah kebiasaan kecil yang tidak disadari sangat dahsyat manfaatnya bagi pengembangan nilai pribadi dan karekter positif sesorang

Bertanya dalam sebuah pertemuan seperti kuliah, seminar, ceramah, diskusi atau talk show  yang anda ikuti sangat penting karena menunjukkan keterlibatan aktif, rasa ingin tahu, dan keinginan untuk memperdalam pemahaman tentang topik yang dibahas. Pertanyaan yang baik tidak hanya membantu memperjelas informasi yang kurang dipahami, tetapi juga mendorong diskusi yang lebih mendalam dan konstruktif, membuka perspektif baru, serta menghindari kesalahpahaman. Selain itu, kemampuan bertanya mencerminkan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan keberanian intelektual si penanya. Orang yang bertanya sering kali dianggap memiliki minat tinggi terhadap materi, mampu memproses informasi dengan baik, dan tidak ragu untuk mengakui bahwa mereka ingin belajar lebih banyak, yang semuanya mencerminkan sikap positif dan proaktif dalam lingkungan profesional maupun akademik.

Bila ingin menjadi pribadi yang maju dan bernilai maka targetkanlah setiap ada pertemuan untuk melemparkan pertanya secara aktif. Hal ini  akan menjadi pembelajaran, memupuk kebiasaan poaitif dan  memperdalam pemahaman serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis, yang penting untuk perkembangan intelektual dan profesional anda nantibya. Pertanyaan yang baik dapat membuka peluang diskusi, menunjukkan antusiasme, dan membangun citra diri sebagai pribadi yang proaktif dan ingin terus belajar. Dalam jangka panjang, kebiasaan bertanya akan membantu kamu berkembang dalam bidang pendidikan dan membuka peluang karier yang lebih luas, karena mencerminkan sikap positif dan keterbukaan terhadap pengetahuan baru.

Memahami  cara mengajukan pertanyaan yang baik, memahami manfaat bertanya, dan mengatasi kesalahan umum saat bertanya adalah keterampilan penting dalam pembelajaran dalam lingkungan akademik dan lingkungan kerja.

Cara Mengajukan Pertanyaan yang Baik

1. Persiapkan Diri dengan Baik: Sebelum mengajukan pertanyaan, pelajari materi yang dibahas dan buat catatan tentang poin-poin yang kurang jelas. Pahami tujuan pertemuan atau diskusi sehingga pertanyaan yang diajukan relevan dengan topik.
2. Ajukan Pertanyaan yang Spesifik dan Jelas: Pertanyaan harus fokus pada topik tertentu dan tidak terlalu luas. Misalnya, alih-alih bertanya "Apa yang dimaksud dengan itu?" lebih baik bertanya "Apa yang dimaksud dengan konsep X dalam konteks ini?"
3. Gunakan Kata Tanya yang Tepat: Untuk mencari penjelasan mendalam, gunakan kata tanya terbuka seperti mengapa dan bagaimana. Untuk klarifikasi, gunakan kata tanya spesifik seperti apa atau kapan.
4. Tunggu Waktu yang Tepat: Ajukan pertanyaan pada waktu yang tepat, seperti setelah presentasi atau ketika moderator membuka sesi tanya jawab. Hindari memotong pembicaraan.
5. Hindari Pertanyaan Redundan atau Sudah Dibahas: Pastikan pertanyaan yang diajukan belum dijelaskan sebelumnya atau tidak mengulang pertanyaan yang sudah dijawab.
6. Berikan Konteks jika Diperlukan: Berikan sedikit konteks atau latar belakang sebelum bertanya untuk membantu narasumber memahami fokus pertanyaan Anda.

7. Bertanyalah dengan kerendahan hati, santun dan beretika baik. Bertanya dengan kesantunan dan kerendahan hati akan menunjukkan pribadi yang mulia dan menjadi penilaian posiif bagi orang yang ditanya dan pendengar lainnya. Sebaliknya kesan kesombongan dalam sebuah pertanyaan akan membuat seluruh penampilan positif anda menjadi tidak bernilai

Apakah "Diam itu Emas" Berlaku dalam Pertemuan?

Bila ingin menjadi pribadi yang lebih bernilai, maka pertimbangkanlah ulang keyakinan anda bahwa dalam sebuah pertemuan, diam itu emas. Diam bisa menjadi emas dalam konteks tertentu, misalnya ketika Anda tidak yakin dengan informasi atau ketika topik yang dibahas sudah jelas. Mendengarkan dengan saksama adalah keterampilan penting yang dapat mencegah pertanyaan yang tidak relevan atau tidak perlu.

Namun, diam terus-menerus tidak selalu efektif. Bertanya adalah bagian penting dari pembelajaran aktif. Sikap pasif dapat mengurangi keterlibatan dan kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam.

Kesalahan Umum dalam Bertanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun