Kelemahan yang Harus Diperbaiki
Kelemahan utama yang mharus menjadi instropeksi adalah kurangnya keterbukaan terhadap inovasi. Beberapa pesantren tradisional masih tertutup terhadap perubahan atau inovasi dalam pendidikan, terutama yang berhubungan dengan teknologi atau pendekatan modern. Hal ini bisa menghambat kemampuan santri untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman. Mendorong pesantren untuk lebih terbuka terhadap perubahan tanpa harus meninggalkan nilai-nilai syariat agama yang telah menjadi landasan. Program kerjasama dengan institusi pendidikan modern bisa menjadi solusi.
Pesantren di daerah terpencil sering mengalami kesulitan dalam mendapatkan akses terhadap teknologi modern, internet, dan bahan pembelajaran sains yang memadai. Â Perlu ada dukungan dari pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan akses teknologi di pesantren, termasuk pemberian subsidi perangkat teknologi dan peningkatan jaringan internet.
Kurikulum di beberapa pesantren masih terlalu berfokus pada pendidikan agama, tanpa adanya integrasi yang memadai dengan pendidikan umum seperti matematika, sains, dan bahasa asing. Perlu adanya penyempurnaan kurikulum yang menggabungkan pendidikan agama dengan pengetahuan umum secara seimbang, sehingga santri memiliki keterampilan yang kompkrehensif untuk menghadapi tantangan global.
Pendidikan di beberapa pesantren masih kurang memberikan ruang untuk pengembangan kreativitas dan keterampilan berpikir kritis yang sangat dibutuhkan dalam pendidikan modern. Mendorong penggunaan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan kreatif di pesantren, termasuk diskusi kelompok, proyek kolaboratif, dan pendekatan pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning).
Kebaikan yang Harus Dipertahankan
Nilai-Nilai Moral sesuai Quran dan keteladanan Nabi adalah pendidikan adab dan ahklak yang harus menjadi landasan utama yang wajib dipertahankan. Pendidikan yang menekankan akhlak mulia, kejujuran, dan integritas adalah aset berharga yang perlu dipertahankan dalam sistem pendidikan pesantren. Ini menjadi dasar untuk membentuk generasi yang beretika baik di tengah perubahan sosial yang cepat.
Pembelajaran kolaboratif dan gotong royong dalam pendidikan pesantren adalah pendidikan tradisi santri yang tidak boleh tergerus modernisasi dan harus terus dilakukan.Pesantren memiliki tradisi belajar bersama, gotong royong, dan musyawarah yang merupakan metode pembelajaran kolaboratif. Nilai ini relevan dalam pendidikan modern yang menekankan kolaborasi antar siswa dalam menyelesaikan masalah.
Kemandirian dan disiplin adalah pendidikan kehidupan yang tidak banyak di alami oleh pendidikan umum lainnya. Santri dilatih untuk hidup mandiri dan disiplin sejak usia dini, yang merupakan keterampilan penting dalam pendidikan modern. Kemandirian ini perlu dipertahankan dan bahkan diperkuat agar santri siap menghadapi tantangan global.
Santri, dengan pendekatan yang tepat, dapat menjadi generasi emas yang memadukan kearifan lokal dengan kecanggihan teknologi modern, membawa Indonesia menuju bangsa yang maju, bermoral, dan berdaya saing global. Pendidikan santri, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, tetap menjadi elemen penting dalam pendidikan modern di tengah buruknya dampak modernisasi yang sering kali membawa degradasi moral, adab, dan perilaku manusia yang jauh dari ajaran dan syariat agama.Â
Di saat kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan mampu membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia, pendidikan santri hadir sebagai penjaga nilai-nilai moral dan etika yang luhur. Pesantren, sebagai lembaga pendidikan yang mengedepankan akhlak mulia, menjadi benteng bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan era modern, memastikan bahwa perkembangan ilmu dan teknologi tidak mengorbankan prinsip-prinsip kemanusiaan dan spiritualitas. Integrasi pendidikan agama dengan sains dan teknologi, jika dikelola dengan baik, dapat melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki moralitas yang kuat, sehingga mampu membawa perubahan positif dalam masyarakat modern tanpa kehilangan identitas agama dan budaya.Â