Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Penanganan Kecemasan pada Anak dan Remaja

5 Mei 2024   07:00 Diperbarui: 7 Mei 2024   10:16 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gangguan panik (Panic disorder)

Anak-anak dengan gangguan panik mengalami saat-saat ketika mereka merasakan ketakutan dan kecemasan yang ekstrem disertai gejala fisik seperti jantung berdebar kencang (jantung berdebar-debar) dan pusing atau mereka mungkin merasa tidak bisa bernapas (dispnea). Serangan panik ini bisa muncul tanpa peringatan dan cenderung hilang dalam hitungan menit hingga jam.

Tanda dan gejala kecemasan pada anak

Mengasuh anak bisa terasa seperti permainan tebak-tebakan. Beberapa anak akan menggunakan kata-kata untuk memberitahu Anda tentang kecemasan mereka. 

Mereka mungkin mengatakan sesuatu seperti: “Aku takut pergi ke sekolah karena aku khawatir tidak akan pernah bertemu denganmu lagi.” Orang lain mungkin tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaan mereka. Namun anak-anak juga menunjukkan tanda-tanda kecemasan. 

Tanda dan gejala kecemasan di antaranya adalah khawatir dan/atau menangis lebih sering dibandingkan anak-anak lain seusianya. 

Katakanlah mereka merasa tidak enak badan. Mereka mungkin mengeluh sakit perut, nyeri otot, atau sakit kepala. Sulit tidur, terbangun dari mimpi buruk, atau tidak bisa tidur sendirian. Sulit untuk rileks atau duduk diam (gelisah), mudah marah, sulit fokus, menolak pergi ke sekolah.

Ketika anak kecil merasa cemas, mereka tidak selalu bisa memahami atau mengungkapkan apa yang mereka rasakan. Anda mungkin memperhatikan bahwa mereka: menjadi mudah tersinggung, menangis atau melekat, mengalami kesulitan tidur, bangun di malam hari,mulai mengompol, mengalami mimpi buruk, sering mengalami sakit perut atau sakit kepala

Pada anak yang lebih besar, mungkin memperhatikan bahwa mereka: kurang percaya diri untuk mencoba hal-hal baru atau tampak tidak mampu menghadapi tantangan sehari-hari yang sederhana,merasa sulit berkonsentrasi,memiliki masalah dengan tidur atau makan, mengalami ledakan kemarahan, memiliki banyak pikiran negatif, atau terus berpikir bahwa hal buruk akan terjadi, mulai menghindari aktivitas sehari-hari, seperti bertemu teman, pergi ke tempat umum, atau pergi ke sekolah

Penyebab

Anak-anak dapat merasa cemas terhadap berbagai hal pada usia yang berbeda. Banyak dari kekhawatiran ini merupakan bagian normal dari pertumbuhan. Dari usia sekitar 6 bulan hingga 3 tahun, sangat umum bagi anak kecil untuk mengalami kecemasan akan perpisahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun