Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Alergi Akibatkan Mudah Flu Berulang, Bukan Alergi Dingin atau Debu

27 April 2024   07:20 Diperbarui: 28 April 2024   11:52 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Putri anak sulung semata wayang berusia 10 tahun setiap malam dan pagi hari bangun tidur sering mengalami batuk dan pilek yang tak kunjung hilang selama 6 bulan, Pilek, hidung buntu, bersin disertai batuk ringan seperti berdehem,  Telah berbagai dokter dikunjungi baik dokter anak, dokter paru, dokter THT, dan berbagai obat antibiotika terbaik dan obat yang termahal pun sudah dikonsumsi hasilnya tetap tidak menunjukkan perubahan. Sebagian besar dokter menyatakan bahwa Putri alami alergi tungau,  alergi debu dan alergi dingin. Orangtuapun meyakini pendapat dokter tersebut karena dirinya tidak alergi makanan tetapi juga pengidap alergi dingin dan alergi debu. Tetapi orangtua jadi bingung karena AC sudah dimatikan sehingga kegerahan dan semua sudut rumah sudah super bersih tetapi keluhan alergi itu tetap saja timbul. Anehnya saat liburan ke Eropa yang sangat dingin , tidak muncul keluhan tersebut. 

Akhirnya direkomendasikan oleh seorang teman berkonsultasi ke dokter di Jakarta. Saat berkonsultasi ke dokter dinyatakan memang Putri mempunyai riwayat alergi. Namun gangguan yang sering terjadi ternyata adalah flu atau common cold berulang. Kadangkala bukan hanya orang awam , klinisipun sulit membedakan anatara common cold dan alergi. Saat terjadi flu atau common cold karena infeksi virus berulang hilang timbul berkepanjangan bia berdampak sinusitis, infeksi telinga (Otitis Media Akut), Adenoid, hidung bengkok, OSAS (ngorok) dan komplikasi lainnya

Rekomendasi seorang dokter untuk menghindari sementara beberapa makanan penyebab alergi makanan ternyata tidak dalam waktu lama keluhan tersebut membaik. Pada penderita alergi makanan, seringkali alami pencernaan sensitif, Saat pembencernaan sensitif membuat kekebalan tubuh rentan sehingga mudah terinfeksi flu atau common cold berulang. Saat alergi makanan dihindari, pencernaan membaik, kekebalan tubuh membaik gangguan pilek jarang muncul lagi

Saat ini hampir semua dokter atau penderita alergi selalu mengatakan bahwa dirinya alergi debu, alergi kucing dan alergi dingin. Benarkah penyebab utama alergi adalah debu dan udara dingin. Bila karena debu mengapa keluhan pilek, bersin dan batuk justru saat pagi dan malam hari saat siang hari hilang. Padahal debu lebih banyak pada siang hari dan hilang saat pagi hari. Sering penderita alergi menganggap karena alergi dingin, tetapi saat di kantor, nonton film di bioskop, di mobil dengan udara AC sangat dingin tidak timbul gejala alergi. Atau saat tinggal atau berpergian di udara dingin seperti Eropa atau Amerika atau di puncak gejala alergi malah hilang.

Bukan Alergi Dingin dan Debu Penyebabnya

Banyak informasi dan anggapan yang sering timbul baik dari masyarakat awam dan beberapa dokter menyebutkan debu dan dingin sebagai penyebab. Saran untuk menghindari debu dan membersihkan semua ruangan rumah bahkan ditambah lagi memakai purifier udara dan AC paling canggihpun sudah diikuti tetapi tetap tidak membuahkan hasil. Benarkah debu jadi penyebab ? Kalau bukan apakah memang benar alergi makanan sebagai penyebab alergi yang berkepanjangan tersebut?

Alergi makanan tidak pernah sekalipun anda pikirkan. Hal ini wajar terjadi karena dokterpun selalu menggangap debu dan dingin sebagai penyebab utama alergi anda. Selama ini alergi makakanan selalu dikonotasikan dengan gangguan kulit berat dan biduran. Sedangkan untuk memastikan penyebab alergi sangat sulit tidak bisa hanya melalui tes alergi. Tes alergi kulit dan RAST yang dianjurkan secara ilmiah ternyata tidak bisa mendeteksi reaksi alergi tipe lambat seperti alergi makanan.

Seringkali dokter memvonis alergi pada keluhan batuk dan pilek yang berkepanjangan. Tetapi pada umumnya pasien tidak pernah mendapatkan informasi yang lengkap dari dokter apakah penyebab alergi tersebut. Hal ini terjadi karena memang untuk mencari penyebab alergi adalah merupakan kesulitan terbesar yang dialami oleh dokter dan juga penderita.

Debu memang sering menjadi penyebab alergi tetapi bila dicermati justru dalam praktek sehari-hari bukan penyebab utama. Debu bisa menjadi penyebab bila dalam jumlah banyak seperti rumah yang tidak ditinggali lebih dari seminggu, bila bongkar-bongkar kamar, bila terdapat karpet tebal yang permanen, bila masuk gudang, boneka atau baju yang lama disimpan dallam gudang atau lemari.

Debu yang paling sering dianggap sebagai penyebab alergi adalah debu rumah atau ”house dust”. Debu di luar rumah jarang dianggap sebagai penyebab alergi. Bahkan banyak orangtua menyangka bahwa batuk dan pilek berkepanjangan karena adanya proyek bangunan di sekitar rumah. Bila dicermati debu yang selama ini dianggap sebagai biang keladi penyebab alergi mungkin bukan penyebab utama. Hal ini dapat dibuktikan bahwa keluhan alergi seperti batuk dan pilek seringkali timbul saat malam dan pagi hari. Padahal saat malam dan pagi hari debu lebih sedikit. Reaksi alergi karena debu adalah reaksi cepat yang seharusnya lebih banyak timbul saat siang hari saat aktifitas. Fakta lain juga terjadi banyak orangtua yang telah membersihkan semua debu, boneka, karpet dan dipasang air condition plasma cluster tetapi ternyata gejala alergi batuk dan pilek tidak kunjung hilang.

Gangguan karena debu termasuk reaksi cepat biasanya tidak berlangsung lama, begitu paparan debu tersebut hilang maka dalam beberapa saat keluhan tersebut akan menghilang. Bila gangguan tersebut berlangsung lama bisa dipastikan adalah reaksi lambat, keadaan seperti inilah tampaknya alergi makanan seringkali dapat dicurigai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun