Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Misteri Mudahnya Penangkapan Buronan BLBI Samadikun

26 April 2016   09:14 Diperbarui: 27 April 2016   08:10 4083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melihat berbagai keganjilan tersebut pemerintah tampaknya tidak bisa menutupi berbagai spekulasi tentang kebijaksanaan tersembunyi di balik misteri kembalinya buronan Samadikun. Keganjilan tersebut menimbulkan spekulasi bahwa penangkapan Samadikun terjadi karena berbagai kesepakatan dan deal-deal baik dari pihak pemerintah Tiongkok, Samadikun dan pemerintah Indonesia. 

Apapun keganjilan yang menjadi spekulasi masyarakat tampaknya. Pengamat politik Guru Besar Universitas Pertahanan (Unhan) Salim Said juga menangkap keanehan di balik pemulangan terpidana buronan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Samadikun Hartono dinilai bentuk rasa terima kasih pemerintah Tiongkok Indonesia, karena telah menerima kesepakatan bisnis pembangunan Light Rail Transportation (LRT) kereta cepat Jakarta-Bandung.

Survei yang dilakukan Indobarometer 74,5% masyarakat percaya bahwa Samadikun ditangkap pemerintah Indonesia, hanya 8,5% yang percaya bahwa Samadikun menyerahkan diri sisanya menjawab tidak tahu. 

Melihat respon masyarakat tampaknya banyak percaya bahwa Samadikun ditangkap bukan menyerahkan diri. Padahal banyak keganjilan yang terjadi dari kepulangan Samadikun. Inilah hebatnya pemerintah saat ini, di tengah banyak keganjilan tetapi masih bisa dipercayai sebagian masyarakat. 

Apapun keganjilan yang ada dan apapun kesepakatan tersembunyi balik itu semua mungkin tidak masalah bila semua kesepakatan tersebut tidak merugikan ekonomi Indonesia dan harga diri bangsa ini di mata pemerintah Cina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun