Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketidakpedulian Manusia Modern, Biarkan Gadis Cilik Sekarat di Jalan

21 Oktober 2011   09:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:41 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketidakpedulian manusia modern tampaknya kian memuncak di berbagai belahan dunia. Kali ini ketidakpedulian manusia dewasa itu menimpa Wang Yue, seorang gadis cilik usia 2 tahun. Anak tidak berdaya yang bernasib malang itu dibiarkan oleh 18 orang yang berjalan dan pengendara mobil yang melewati saat tergelepar sekarat di jalan akibat tertabrak mobil. Tragisnya sang anak karena dibiarkan sampai harus tertabrak mobil dua kali. Akhirnya sang anak menjadi korban ketidakpedulian manusia modern, tewas saat beberapa saat di rumah sakit. Peristiwa memprihatinkan ini menjadi berita besar di media maya di dunia internasional.
Yue menderita cedera serius di kepala dan perutnya akibat terlindas mobil boks yang menabraknya dan lari kabur. Yue, anak seorang pedagang yang berjualan tak jauh dari lokasi kecelakaan, tertabrak di pasar grosir di selatan provinsi Guangdong. Kejadian yang mengagetkan dunia dan masyarakat China ini terekam oleh kamera pengawas.Dalam rekaman video yang ditampilkan di berbagai media massa televisi dan internet itu menunjukkan, Yue yang berjalan seorang diri di tengah jalan yang tidak terlalu ramai. Entah mengapa di jalanan yang sangat sempit itu seorang sopir mobil boks yang melaju dengan kecepatan pelan menghantam tubuh Yue yang kecil. Sekalipun sempat menengok ke belakang, pengemudi mobil boks malah melajukan mobilnya hingga membuat tubuh Yue terlindas lagi oleh ban belakang.
Setelah tergeletak dan mengerang sekarat di pinggir jalan, rekaman video itu menunjukkan tontonan yang sangat luar biasa buruk. Satu orang melewati tubuh Yue begitu saja tanpa belas kasihan apalagi menolongnya. Para pedagang yang berada di sepanjang jalan pun tidak ada yang peduli malahan mereka semakin sibuk dengan daganngannya. Luar biasa tidak bermoral, hingga sampai belasan pejalan kaki dan pengendara mobil yang melewati tubuh mungil yang sedang sekarat tersebut tanpa memberi perhatian dan pertolongan.Setelah berjuang dengan maut Wang Yue akhirnya nyawanya tidak tertolong. Qu Feifei, orang tuanya bahkan dengan bijaksana, menolak untuk menyalahkan 18 orang yang mengabaikan Yue yang terluka. “Aku tidak akan menghakimi mereka. Biarkan mereka menilai dirinya sendiri,” kata ibu Yue. “Jika mereka sudah menikah dan memiliki anak, mereka akan tahu apakah aku mendendam atau tidak. Tetapi aku tidak kecewa dengan kondisi masyarakat. Banyak orang baik yang datang membantu.” Sang ibu, dengan tidak berputus asa terus memberi semangat kepada anaknya tanpa mempedulikan diagnosa yang menyebutkan anaknya mengalami kematian otak.”Jangan menyerah, sebab ibu tidak pernah menyerah. Biarkan ibu memiliki satu kesempatan lagi untuk mencintai dan memanjakanmu, Nak,” ujarnya dengan nada lirih. Namun dengan air mata yang terus mengalir dan suara bergetar, sang ibu tetap mengharapkan anaknya bisa sembuh, meski mengalami kematian batang otak yang tidak tersembuhkan yang akhirnya mencabut jiwa buah hatinya.Anak adalah mahluk sosial yang paling tidak berdaya di muka bumi ini. Dengan rintihan kesakitan Wang yue yang sedang sekarat itu tidak bisa mendapatkan belas kasihan manusia dewasa yang lebih kuat. Apapun alasan manusia dewasa yang tidak pernah peduli itu adalah perbuatan amoral yang paling tidak pernah terampuni.
Anak-anak membutuhkan kekuatan untuk bersandar, membutuhkan pundak untuk menangis dan membutuh dekapan untuk rasa aman. Siraman kejiwaan yang paling dibutuhkan anak sepanjang masa kanak-kanak mereka adalah cinta kasih dan rasa aman. bila perhatian dan kasih sayang itu saja tidak dapat diberikan, apalagi memberikan hak anak lainnya yang mesti harus didapatkan di seluruh dunia. Mudah-mudahan malaikat kecil kita yang tidak berdaya itu dapat bermain dengan gembira di taman surga yang selalu dibelai mesra oleh para bidadari di surga yang penuh perhatian terhadap anak manusia. Kegembiraan di surga malaikat kecil kita itu akan lebih baik dan lebih aman, dibandingkan hidup dengan manusia dewasa modern yang penuh ketidak pedulian. Semoga pergorbanan luar biasa besar malaikat kecil kita itu membuka mata semua manusia di dunia. Bahwa hidup paling bermoral di dunia adalah kepedulian dan kebersamaan. Selamat jalan malaikat kecilku yang terabaikan manusia dewasa yang acuh. SAVE OUR CHILDREN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun