Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jaga Kebersihan, Hepatitis A Mewabah di Sekitar Kita

10 November 2011   00:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:51 2171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

DINAS Kesehatan Provinsi Jawa Barat akhirnya menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) penyakit hepatitis A setelah penyebarannya mencakup Kota Bandung, Depok, Bogor, dan Tasikmalaya. Penyakit Hepatitis A disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh kotoran atau tinja penderita biasanya melalui makanan atau fecal - oral, bukan melalui aktivitas seksual atau melalui darah. Hepatitis A paling ringan dibanding hepatitis jenis lain (B dan C). Sementara hepatitis B dan C disebarkan melalui media darah dan aktivitas seksual dan lebih berbahaya dibanding Hepatitis A. Penyakit kuning pada orang dewasa sebagian besar atau 70-85% penyebabnya adalah infeksi Hepatitis A. Kasus ini sangat jarang terjadi pada bayi dan anak di bawah usia 2 tahun.Hepatitis A termasuk satu penyakit Hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatotropik. Virus hepatitis A tergolong picornavirus dan menular melalui kontak erat dan jalur oral-fekal misalnya memakan makanan minuman yang tercemar oleh virus ini. Indonesia merupakan daerah endemis hepatitis virus A. Hepatitis A menginfeksi hati dan menyebar melalui kontak dekat, termasuk kontak barang di rumah khususnya pada anak-anak. Juga dapat ditularkan melalui makanan oleh orang yang tidak menerapkan praktek higiene. Cara penularannya melalui fecal oral yaitu melalui makanan yang terkontaminasi oleh tinja yang terinfeksi. Virus ditemukan pada tinja dan mencapai puncak 1-2 minggu sebelum timbulnya gejala dan berkurang secara cepat setelah timbulnya gejala disfungsi hati. Masa inkubasinya 15-50 hari, rata-rata 28-30 hariSekitar 15% orang terinfeksi virus akan mengalami gejala yang lama dan kambuhan selama periode 6-9 bulan. Menurut CDC, anak-anak yang telah divaksinasi hepatitis A sejak 1995. hasilnya, kejadian penyakit menurun secara dramatisMasa inkubasi dan GejalaWaktu terekspos sampai kena penyakit kira-kira 2 sampai 6 minggu. penderita akan mengalami gejala gejala seperti demam, mual dan muntah, nyeri perut atau rasa tidak nyaman, terutama di daerah hati pada sisi kanan bawah tulang rusuk, kehilangan nafsu makan, urine berwarna gelap, nyeri otot dan timbul kuning pada kulit dan mata. Pada beberapa kasus penderita dengan gangguan sensitif saluran cerna atau gangguan maag, seringkali terjadi muntah muntah yang berlebihan dan terus menerus sehingga menyebabkan seluruh badan terasa lemas kekurangan cairan. Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, tipus.Hepatitis A dapat dibagi menjadi 3 stadium. Diawali stadium pendahuluan atau prodromal dengan gejala seperti flu ringan anoreksia, mual dan muntah, kelelahan, demam biasanya <39,5 ° C, nyeri otot, sakit kepala dan ringan, gejala letih, kehilangan selera makan dan mual. Perokok sering kehilangan selera mereka untuk tembakau. Beberapa hari kemudian diikuti stadium dengan gejala kuning atau stadium ikterik. Pada fase icterik ini tampak urin berwarna gelap muncul pertama kali atau terdapat bilirubinuria. Kadang disertai warna tinja pucat dan gatal di kulit. Tingkat ikterus juga meningkat dengan usia. Nyeri perut terjadi pada sekitar 40% dari pasien. Artralgia atau nyeri tulang dan ruam kulit. Ruam lebih sering terjadi pada tungkai bawah dan mungkin memiliki penampilan vaskulitis atau seperti lebam.Untuk memastikan diagnosis dilakukan pemeriksaan enzim hati, SGPT, SGOT. Karena pada hepatitis A juga bisa terjadi radang saluran empedu, maka pemeriksaan gama-GT dan alkali fosfatase dapat dilakukan di samping kadar bilirubin.Tidak seperti hepatitis B atau C, meski gejalanya lebih berat tetapi tidak berdamapk komplikasi jangka panjang. Pada penderita hepatitis B bersifat kronis atau jangka panjang sebagian kecil dapat menimbulkan komplikasi sirosis hati dan kanker hati. Bila penderita Hepatitis B dan C lebih ringan, tetapi penderita hepatitis A biasanya gejalanya lebih berat dan gejala kuning lebih kuat kelihatan di kulit dan mata. Gejala dominan yang mengganggu adalah mual dan muntah. Bila tidak ditangani dengan baik keluhan muntah yang berlebihan dan kelsulitan makan dan minum itu dapat menimbulkan gdehidrasiatau kekurangan cairan dan elektrolit tubuh yang membuat penderita lemas, bahkan meski jarang bisa menimbulkan kesadaran menurun , syok atau tekanan darah menurun.Komplikasi yang dapat terjadi adalah kolestasis atau penyumbatan saluran empedu. Kolestasis berkepanjangan bila terjadi infeksi berkepanjangan kuning terjadi lebih dari 3 bulan dan sembuh tanpa intervensi. Kortikosteroid dan asam ursodeoxycholic dapat mempersingkat periode kolestasis. Manifestasi klinis kolestatik pruritus, demam, diare, dan penurunan berat badan, dengan tingkat bilirubin serum lebih tinggi dari 10 mg / dL. Beberapa peneliti percaya bahwa penggunaan kortikosteroid dapat mempengaruhi pasien untuk mengembangkan kambuh hepatitis A.Meskipun sangat jarang tetapi dapat terjadi komplikasi yang sering menyertai infeksi hepatitis A seperti Gagal ginjal akut, nefritis interstisial, pankreatitis, aplasia sel darah merah, agranulositosis, aplasia sumsum tulang, blok jantung sementara, sindrom Guillain-Barré, arthritis akut, penyakit Still, sindrom lupuslike, Hepatitis autoimun dan sindrom Sjögren.Kekambuhan infeksi Hepatiotis A terjadi pada sekitar 3-20% penderita. Setelah melewati fase infeksi akut, terjadi fase remisi berlangsung 3-6 minggu. Kekambuhan terjadi setelah periode singkat biasanya lebih 3 minggu dan gejalanya seperti hejala awal meskipun gejalanya lebih ringan ringan.Terdapat laporan kasus seorang pasien dilakukan transplantasi hari karena terjadi kekambuhan dan disertai penyakit lainnya yang tidak membaik dengan pengobatan.Pengobatan dan PencegahanTidak ada pengobatan yang spesifik untuk Hepatitis A, sebab infeksinya sendiri biasanya akan sembuh sendiri. Pemberian farmakoterapi adalah untuk mengurangi morbiditas dan mencegah komplikasi. Farmakoterapi atau obat-obatan yang biasa digunakan adalah antipiretik analgesik atau penghilang demam dan rasa sakit, antiemetik atauanti muntah, vaksin, dan imunoglobulin. Meskipun obat demam golongan asetaminofen dapat dengan aman digunakan untuk mengobati beberapa gejala yang berhubungan dengan hepatitis A virus (HAV) infeksi, sebaiknya dosis harus tidak lebih dari 4 gram sehari atau 8 tablet sehari. Pada anak usia 12 tahun jangan lebih 2 gram atau 4 tablet sehari.Untuk mengurangi dampak kerusakan pada hati sekaligus mempercepat proses penyembuhan dilakukan istirahat yang cukup sehingga memberi kekuatan bagi sistem kekebalan tubuh dalam memerangi infeksi. Pemberian obat anti mual dapat diberikan untuk mencegah rasa mual dan muntah yang berlebihan. Gangguan rasa mual dan muntah itu dapat mengurangi nafsu makan. Hal ini harus diatasi karena asupan nutrisi sangat penting dalam proses penyembuhan. Pada penyakit hepatitis A organ tubuh yang paling terganggu adalah hati atau lever. Fungsi hati adalah memetabolisme obat-obat yang sudah dipakai di dalam tubuh. Karena hati sedang mengalami sakit radang, maka obat-obatan yang tidak perlu serta alkohol dan sejenisnya harus dihindari selama sakit.Pada keadaan ringan penderita Hepatitis A tidak memerlukan perawatan khusus di Rumah Sakit. Tetapi pada keadaan yang berat dimana terjadi komplikasi kekuarangan cairan akibat muntah yang berlebihan dan terus menerus sehingga terjadi komplikasi kekuarangan cairan dan elektrolit disarankan untuk dilakukan perawatan di rumah Sakit.Pencegahan Hepatitis A dilakukan dengan cara seperti misalnya dengan menyajikan makanan dan minuman yang higienis, memastikan setiap makanan sudah dimasak dengan betul, pola hidup sehat, mencuci tangan sebelum makan. Menjaga kebersihan perorangan seperti mencuci tangan dengan baik dan benar. Cuci tangan yanng baik dan benar dengan memakai sabun adalah cara sehat dan pencegahan yang paling sederhana dan paling penting. Tetapi sayangnya perilaku hidup sehat yang baik itu belum membudaya di sebagian kelompok masyarakat. Padahal bila dilakukan dengan baik dapat mencegah berbagai penyakit menular seperti penyakit Hepatitis A. Perilaku dan kebiasaan cuci tangan bila dilakukan dengan kegiatan lain misalnya tidak buang air sembarangan, buang sampah pada tempatnya dan pengelolaan air minum yang benar maka dapat lebih meminimalkan tertularnya virus Heptitis A.Kontak dengan penderita atau orang yang dekat dengan penderita mungkin memerlukan terapi imunoglobulin. Bagi mereka yang terkena HAV, globulin imun (IG) harus diberikan sesegera mungkin dan selambat-lambatnya 2 minggu setelah paparan awal.Saat ini sudah tersedia vaksin hepatitis A untuk pencegahan terkena penularan penyakit tersebut. Vaksin dibuat dari virus yang dimatikan dan dapat diberikan pada usia mulai dari 2 tahun. Imunisasi hepatitis A dilakukan dua kali, yaitu vaksinasi dasar dan booster yang dilakukan 6-12 bulan kemudian. Imunisasi hepatitis A dianjurkan bagi orang yang potensial terinfeksi seperti pengguna menyuntik narkoba ilegal, pramusaji, terutama mereka yang memiliki makanan yang kurang hygienitas, orang yang tinggal di asrama atau kontak dekat dengan orang lain, anak-anak yang tinggal di masyarakat yang memiliki tingkat tinggi hepatitis, anak-anak dan pekerja di pusat-pusat penitipan, orang yang melakukan anal oral seks, orang dengan penyakit hati kronis dan mereka yang sering jajan di luar rumah. Orang yang bepergian ke negara-negara berkembang dimana kondisi sanitasi yang buruk harus divaksinasi dua bulan sebelum keberangkatan. Berbagai jenis vaksin hepatitis A di anataranya adalah Avaxim Sanofi Pasteur, Epaxal HAVpur® and VIROHEP-A produksi Crucell. Havrix produksi GlaxoSmithKline dan Vaqta buatan Merck. Imunisasi hepatitis A bisa dilakukan dalam bentuk sendiri atau bentuk kombinasi dengan vaksin hepatitis B dengan vaksin Twinrix.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun