Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Harga Elpiji dan Penjual Nasi Goreng

14 September 2014   01:43 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:46 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendengar celoteh tukang nasi goreng kaki lima yang harus menggunakan Elpiji 12 kg karena beromzet cukup besar tersebut tampaknya membuat kita semua tertegun. Ternyata teladan tersebut di atas menunjukkan bahwa rakyat kecil yang jelas terpengaruh ekonominya tetapi tidak menyalahkan siapapun. Tetapi biasanya para politikus dan kumpulan ibu-ibu arisan para isteri orang kaya yang seharusnya tidak terpengaruh ekonominya justru terpicu untuk mengumpat para penyelenggara negara yang dianggapnya tidak becus.

Dari obrolan tersebut tampaknya masyarakat menengah ke bawah justru akan terkena imbasnya. Tetapi tampaknya perjuangan keras hidupnya telah membuat mereka sudah rentan dan terbiasa dengan cobaan hidup yang berat. Tetapi sebagian dari mereka ada yang bijak dan cerdas sehingga tidak mengeluh dan tetap menyiasati hidup dengan melakukan cara tersendiri. Tetapi sebaliknya para politikus dan masyarakat kaya yang merasa paling pintar dalam menyikapi keniscayaan kenaikkan harga justru cenderung menyalahkan pihak tertentu. Tampaknya kalimat bijak si penjual nasi goreng yang bekas guru SMA tersebut dapat menjadi inpirasi masyarakat bangsa ini di saat harga-harga melambung. “Seseorang yang melihat kebaikkan dalam beberapa hal memiliki pikiran baik. Dan yang memiliki pikiran baik akan mendapatkan kenikmatan hidup”. “Kadang masalah ekonomi adalah sahabat terbaik  saya. Masalah itu membuat saya lebih kuat dan membuat saya lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta yang telah mengatur ini semua”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun