Meskipun pekerjaan di Jepang menawarkan banyak kesempatan dan daya tarik, ada sisi gelap atau tantangan yang dihadapi oleh pekerja asing, termasuk warga Indonesia. Beberapa aspek yang menjadi sisi gelap dari pekerja di Jepang antara lain:
Ketegangan Budaya dan Bahasa: Beradaptasi dengan budaya yang berbeda dan bahasa yang asing bisa menjadi tantangan besar bagi pekerja asing. Komunikasi dengan rekan kerja atau atasan yang tidak lancar bisa menyebabkan ketegangan dan kesulitan dalam bekerja. Selain itu, perbedaan dalam nilai-nilai budaya dan ekspektasi sosial juga bisa mempengaruhi hubungan di tempat kerja.
Lama Kerja yang Ekstensif:Â
Kebiasaan kerja berjam-jam di Jepang sering kali menjadi hal yang melelahkan dan menuntut. Konsep "karoshi" (kematian akibat terlalu banyak bekerja) telah menjadi isu serius, dan pekerja sering kali menghadapi tekanan untuk bekerja lebih lama dari jam kerja yang seharusnya. Hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental pekerja.
Isolasi Sosial:Â
Bagi pekerja asing yang tinggal di Jepang, terutama mereka yang belum menguasai bahasa Jepang dengan baik, bisa merasa terisolasi secara sosial. Kesulitan berinteraksi dengan masyarakat lokal dan kurangnya dukungan sosial dari keluarga atau teman dekat dapat menyebabkan perasaan kesepian dan depresi.
Diskriminasi dan Perlakuan Tidak Adil:Â
Beberapa pekerja asing menghadapi diskriminasi atau perlakuan tidak adil di tempat kerja, terutama yang berkaitan dengan gaji, promosi, atau hak-hak kerja. Beberapa perusahaan mungkin memperlakukan pekerja asing dengan lebih rendah atau kurang menghargai kontribusi mereka.
Kontrak Pekerjaan yang Tidak Jelas:Â
Beberapa pekerja asing dapat bekerja dengan kontrak kerja yang tidak jelas atau kurang menguntungkan. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpastian tentang status kerja dan hak-hak mereka di negara tersebut.
Perumahan yang Mahal:Â
