Umur saya di tahun ini akan memasuki H+1 "kepala tiga" tapi kalau untuk wajah sih masih berada di "seperempat abad"Â
Berdasarkan perhitungan, berarti saya termasuk generasi "Milenial" atau "gen Y"
Tapi, belakangan ini saya berandai-andai "jika saja saya terlahir di tahun 2000an" dengan ingatan dan kesadaran saat ini tidak terhapus, seperti yang terjadi di Drama Koreanya Song Joong Ki  "Reborn Rich".Â
Kenapa? Karena untuk generasi yang disebut "Gen Z" dimana generasi tersebut dari segala segi apa pun telah dimudahkan oleh kemajuan teknologi. Baik dari segi transportasi, transaksi jual-beli, media pembelajaran dan berkomunikasi.Â
Nadiem Makarim salah satu dari kelompok Milenial Gen Y telah menggebrak dunia transportasi tanah air yang mengawinkan sarana transportasi umum dengan teknologi. Pada tahun 2009, beliau mendirikan GoJek bersama koleganya; Kevin Aluwi dan Michaelangelo Moran. Sampai saat ini aplikasi GoJek menjadi sarana transportasi online praktis bagi orang-orang untuk berpergian. Ditambah dengan adanya GoPay yang memudahkan dalam bertransaksi Jual-Beli secara digital.
Di masa-masa sekolah tepatnya saat duduk di bangku menengah atas, saya menekuni salah satu hobby, yaitu bermain musik. Drum, menjadi alat musik yang paling saya ingin pelajari selain gitar. Karena dari keluarga tidak ada basic musik dan alatnya tidak tersedia, jadi saya memutuskan untuk mendaftar kursus musik.Â
Saya menjalani kursus selama tiga tahun dari awal masuk sekolah sampai lulus. Dikarenakan orang tua saya tidak mendukung, uang untuk membayar biaya kursusan saya peroleh dari uang jajan sendiri. Jadi kembali berandai-andai "jika saja saya anak Ahmad Dhani"
Di masa ini, orang-orang dari kalangan Gen Y mulai menunjukan talenta-talenta mereka di media sosial, seperti Youtube. Bermain musik adalah salah satunya. Dari video yang mereka upload, banyak diantaranya berbagi pembelajaran untuk mahir bermain alat musik bagi pemula. Dengan tutorial yang mereka berikan hampir persis seperti yang diajarkan di tempat kursus. "Ayoo Gen Z manfaatkan teknologi di waktu muda kalian dengan benar!!"
Tentu saja bagi pihak yang ingin belajar apa pun, hal ini menjadi jembatan mereka untuk pandai bermain. Caranya juga mudah, mereka tinggal mencari video berdasarkan minat mereka, lalu mengikuti arahannya. Kurang lebih, sama seperti berada di sekolah, asal fokus dan tekun. Modalnya pun tidak terlalu mahal, tinggal menyediakan smartphone yang kebanyakan telah dimiliki setiap kalangan dan kuota internet.Â
Terbukti dengan kemudahan tersebut orang-orang menjadi mahir dalam berbagai bidang, seperti memasak, mengotak-atik gadget dan lain sebagainya.Â