Mohon tunggu...
Sandi Saputra
Sandi Saputra Mohon Tunggu... Konsultan - Tenang saja, aku hanya belajar.

Mahasiswa S2 yang sedang menjalani mimpinya di Kutub Utara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kuliah di Kutub Utara

16 Februari 2019   20:12 Diperbarui: 16 Februari 2019   22:15 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah dari kayu saat winter

Gue awali tulisan ini dengan kata mimpi. Sudah ratusan kali gue menulis kata mimpi di berbagai platform media social pribadi. Gue sangat terobsesi dengan kata mimpi, karena kata itulah yang membawa gue hingga ke ujung Utara bumi ini. Arkhangelsk, itulah nama kota di mana saat ini gue tinggal, di bagian Utara nya Eropa Russia salah satu tempat terdingin dan terjauh di belahan planet bumi.

Suhu yang extrim

Kuliah di sini tidak mudah bagi gue terutama adalah suhu. Saat ini ketika gue menulis, suhu sudah mulai hangat, bahkan dapat dikatakan sangat hangat yaitu -8 derajat celcius, biasanya dua bulan terakhir suhu harian adalah -20 hingga paling rendah gue mengalami -35 dengan real feel -60 derajat celcius. 

Suhu akan menjadi lebih dingin ketika angin mulai menerjang di jalananan, biasanya gue akan berhenti dulu atau berjalan membelakangi arah angin datang untuk menghindari terpaan angin langsung ke muka. 

Pada suhu tersebut harus menggunakan pakaian yang tepat, tidak hanya tebal tapi jenis bahan, kekuatan menahan dingin bahkan merek juga harus menjadi pertimbangan. Dalam kondisi tersebut, bagian bawah gue menggunakan long john, celana training olah raga dan celana jean, sedangkan untuk badan butuh long sleeve, baju kaos, sweater hangat, rompi bulu dalem dan terakhir jaket bulu angsa untuk menahan dingin yang sangat extrim. 

Selain pakaian atas dan bawah, pakaian tambahan pun harus digunakan yaitu gloves, penutup kepala (fungsi utamanya untuk menutupi kuping) dan untuk tambahan gue biasanya pake juga syal untuk menahan angin ke leher.

Sedangkan hal lain yang menjadi perhatian adalah kadang dibutuhkan lip cream, pelembab wajah dan pelembab badan untuk mencegah kekeringan yang extrim, karena kadang bibir jadi berdarah dan gue bahkan pernah mengalami pergelangan tangan bagian atas, bibir dan pipi berdarah mengelupas  karena terlalu dingin.

Makanan

Soal makanan akan menjadi masalah jika kita tidak berusaha untuk beradaptasi, karena di sini memiliki makanan yang lumayan berbeda dari kita di Indonesia walaupun beberapa makanan sejenis di Indonesia dapat kita temukan di sini.

Gue dateng ke sini pada bulan Oktober awal, saat itu belum winter jadi gue masih merasakan makanan masih mudah didapat dan segar misal seperti semangka, melon dan sayuran namun, ketika winter mulai datang pada bulan Desember, gue mulai memahami bahwa ada perbedaan yang cukup signifikan ketika musim dingin, persis seperti di film-film hampir semua makanan yang ada dalam bentuk kaleng, mulai dari sayuran, ikan, buah, buah bakan salad sederhana pun sudah berbentuk kemasan dan harga lebih mahal. Mengapa seperti ini?

Jawabannya yah karena winter :) hehe. Jadi ketika winter itu sejauh mata memandang, semua tanaman kecuali (pohon natal) itu mematikan diri sementara, inilah penyebabnya sehingga sumber makanan seperti sayuran akan menjadi mahal, karena ketika kita membeli yang fresh (bukan kaleng) itu berarti hanya ada dua kemungkinan, pertama adalah mereka menanamnya di dalam ruangan, misal hidroponik atau didatangkan dari luar negeri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun