Regulasi yang jelas dan transparan perlu ditetapkan untuk mengatur penggunaan Bitcoin, termasuk kebijakan anti-pencucian uang dan perlindungan konsumen. Selain itu, pendidikan dan pemahaman yang lebih baik tentang Bitcoin juga penting untuk memastikan penggunaan yang aman dan bertanggung jawab di wilayah ASEAN.
Dalam kesimpulan, pemanfaatan Bitcoin sebagai alat transaksi netral dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi wilayah ASEAN dalam mewujudkan implementasi ESG dan mendorong kebangkitan ekonomi regional. Keunggulan Bitcoin sebagai mata uang independen dan teknologi yang teruji memberikan potensi untuk meningkatkan konektivitas sistem pembayaran di wilayah ASEAN. Dengan langkah-langkah yang tepat, regulasi yang sesuai, dan pemahaman yang baik, ASEAN memiliki peluang besar untuk berhasil mengimplementasikan Bitcoin sebagai alat transaksi netral dan mempercepat pertumbuhan ekonomi serta pembangunan regional.
Pemanfaatan Bitcoin sebagai alat transaksi netral memiliki potensi besar dalam mewujudkan implementasi ESG di daerah ASEAN dan mendorong kebangkitan ekonomi regional. Dalam konteks ini, Bank Indonesia sebagai bank sentral Indonesia dan perwakilan ASEAN memiliki peran kunci dalam mempromosikan penggunaan Bitcoin yang bertanggung jawab, aman, dan sesuai dengan prinsip-prinsip ESG. Pemanfaatan Bitcoin dapat memberikan manfaat berupa transaksi yang cepat, efisien, dan aman, serta dapat mengurangi jejak karbon dan meningkatkan inklusi keuangan di wilayah ASEAN. Namun, perlu diingat bahwa tantangan seperti volatilitas harga perlu dikelola dengan bijak untuk mencapai manfaat yang optimal dari pemanfaatan Bitcoin sebagai alat transaksi netral.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H