Mohon tunggu...
Sandi Wahyudi
Sandi Wahyudi Mohon Tunggu... -

Warga Negara Indonesia yang baik

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tony Abbott dan Indonesia

26 September 2013   09:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:23 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Australia memiliki Perdana Menteri yaitu Tony Abbott, yang memenangi pemilihan di Majelis Rendah. Terpilihnya Abbott sebagai Perdana Menteri Australia kali ini harus kita cermati betul-betul. Mengapa? Karena Abbott mempunyai perhatian khusus terhadap pencari suaka yang akan datang ke Australia. Abbott berencana  untuk memperketat pencari suaka yang akan datang ke Australia, bahkan dia berencana untuk menghentikan pencari suaka masuk ke Australia.

Sebagian besar pencari suaka tersebut melalui Indonesia sebelum masuk ke Australia. Para pencari suaka tidak dapat langsung masuk ke Australia yang pada akhirnya memilih Indonesia sebagai tempat ke persinggahan mereka. Hal ini tentu saja menjadi beban bagi pemerintah kita karena kita harus bertanggung jawab atas kelangsungan hidup mereka selama pencari suaka tersebut berada di dalam wilayah kedaulatan kita.

Kita akan berada dalam posisi dilematis jika PM Abbott benar-benar akan melaksanakan kebijakan itu. Pada satu sisi kita tidak bisa terus menerus menampung para pencari suaka akan tetapi kita tidak juga tidak dapat memulangkan pencari suaka tersebut kembali ke negara asal jika pemerintah Australia menolaknya.

Kebijakan "anti-suaka" harus diperhatikan dengan seksama oleh Pemerintah Australia. Pemerintah Australia sendiri menyatakan bahwa pencari suaka yag telah ada akan diperiksa secara seksama validitasnya, apakah mereka benar-benar mencari suaka bukan hanya berimigrasi untuk kehidupan yang lebih baik. Bagaimanapun juga kebijakan mengenai suaka ini tidak hanya akan memiliki implikasi kepada wilayah Australia tetapi juga kepada wilayah Asia, khususnya Indonesia.

Jika Australia benar-benar melaksanakan kebijakan ini mungkin ada baiknya bagi Indonesia menggunakan pengaruh mereka di kawasan Pasifik untuk membuat Australia kembali memikirkan kebijakan mereka tersebut. Tidak hanya demi indonesia tetapi demi kemanusiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun