Kemacetan yang terjadi di jakarta semakin hari akan semakin memburuk. Bahkan banyak pakar transportasi memprediksi kan jika pemerintah tidak menangani hal ini dengan serius, maka sekitar tahun 2020 Jakarta akan mengalami lumpuh total.
Pertumbuhan ekonomi dan konsumsi masyarakat tidak berimbang dengan sarana yang tersedia.
Sarana transportasi yang tersedia tidak dapat mengimbagi konsumsi maryarakat yang begitu tinggi dan terus bertumbuh.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah sudah mengupayakan banyak cara mulai dari pembuatan jalur Bus Way sampai pembuatan Mono Rail yang sampai saat ini masih dalam taraf penggarapan.
Menyingkapi permasalahan ini, ada beberapa perencanaan solusi yang menjadi wacana:
[caption id="attachment_259183" align="alignleft" width="300" caption="Sumber: google.com"][/caption]
1. Pembuatan jadwal untuk nomor plat kendaraan Ganjil dan Genap.
Ide ini mungkin dapat memberikan sedikit dampak bagi kemacetan akan tetapi ide ini tetap memiliki dampak negatif dari dua sisi konsumen:
Konsumen Middle down: Akan terjadi protes dan ini akan menjadi sisi negatif dari pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
Konsumen Middle Up: Ide ini bahkan akan menjadi bumerang karena kalangan ini tidak memiliki masalah dengan keuangan. karena itu mereka akan membeli alat transportasi dengan menggunakan nomor pelat Ganjil dan genap. Dengan kata lain bahwa transportasi akan meningkat dua kali lipat dan kemacetan akan tetap terjadi.
2. Pembuatan Mono Rail.
Masalah degan Mono Rail adalah masalah human behaviour.
Kita harus berkaca kepada negara-negara berkembang yang sudah memulai penggunaan Mono Rail ini. Sebagai contoh negara tetangga Singapura, jika kita melihat kebiasaan masyarakat Singapura yang sangat dinamis, maka waktu akan menjadi hal yang mahal. Karena itu penggunaan Mono Rail benar-benar maksimal karena sebagian besar masyarakat Singapura menggunakannya karena waktu yang tepat. Sehingga tingkat penggunaan kendaraan pribadi dapat terkendali.
Jakarta harus dlatih human behaviour terlebih dahulu agar Mono Rail akan digunakan secara makimal. Bisa saja Mono Rail sudah berjalan akan tetapi kalangan tertentu yang menggunakan kendaraan pribadi akan tetap memilih menggunakan kendaraan mereka bahkan seperti hal yang saya katakan sebelumnya bahwa mereka akan memperlengkapi kebutuhan mereka dengan plat nomor ganjil dan genap.
Kita harus mengerti bahwa kemacetan di Jakarta adalah karena pengguna transportasi pribadi dan bukan angkutan umum.
Menurut hemat saya, penggunaan Mono Rail hanya akan menjadi transportasi selingan bagi masyarakat pengguna prasarana umum, dari menggunakan angkot, sekarang menggunakan Mono Rail jika Human behaviour masyarakan tidak dilatih. Dan Jakarta akan tetap mengalami kemacetan sebab penggunaan transportasi pribadi tidak mengalami perubahan.
Saya ingin membagi ide untuk masalah ini!
Masalah kemacetan pada intinya adalah sarana transportasi tidak dapat mengimbangi jumlah transportasi itu sendiri. Dengan jelasnya bahwa volume jalan tidak dapat menampung banyaknya jumlah kendaraan yang menggunakannya.
Berdasarkan pengamatan di atas, maka ide yang timbul dari pengamatan saya adalah:
Pemerintah harus membuka beberapa jalur jalan Tol lingkar Jakarta, untuk dipakai secara umum.
Ini akan benar-benar membawa dampak kepada kemacetan yang terjadi.
Memang ini akan berdampak negatif pada pendapatan negara, akan tetapi tidak ada jalan keluar yang lain yang menurut saya lebih baik dari ini.
Beberapa jalan tol yang dibuka,akan menambah jumlah prasarana dan bisa sedikit mengimbangi jumlah transportasi yang ada.
Semoga ide ini dapat dipertimbangkan.
Oleh: Sandersing
www.sandersing.tk
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H