Mohon tunggu...
Syamsuni
Syamsuni Mohon Tunggu... lainnya -

saya syamsuni ,sayatinggal.di kandangan,saat ini saya atau kegiatan saya berusaha mencapai semua keinginan yang telah saya rencana kan,saya tak ingin bermimpi dan bermimpi,saya ingin action dalam segala kesempatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nasihat Kehidupan

13 Agustus 2011   01:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:51 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hidup ibarat bahtera yang sedang berlayar Yang akan berlayar menuju tempat tujuan Dan hidup ibarat sebuah air yang mengalir ......Yang akan kembali pada porosnya - Oh...Alangkah beruntungnya dedaunan dipohon Setelah tua,gugur,dan kembali menjadi tanah Tapi alangkah meruginya manusia,hidup tak mencari bekal Setelah mati mempertanggungjawabkan perbuatannya - Wahai manusia celaka engkau,sungguh engkau tertipu Dengan manisnya dan gemerlapnya surga kemunafikan Kemana dirimu kan kau bawa,kesurga atau keneraka Marilah merenung sejenak ditengah gemuruhnya fitnah dunia - Wahai hati yang menginginkan keselamatan sejati Tidakkah engkau melihat manusia yang kau kira kuat,dan penuh kesombongan Kini mereka menjadi tulang belulang dilapisi tanah dan binatang Mana kesombongannya sekarang,dan mana kekayaan yang ia bersusah payah Untuk mendapatkannya - Aduhai celakanya diriku,betapa diriku telah lalai terhadap perkara yang besar ini Kemana diriku kan kubawa,Ya…Alloh .............

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun