Hidup ibarat bahtera yang sedang berlayar Yang akan berlayar menuju tempat tujuan Dan hidup ibarat sebuah air yang mengalir ......Yang akan kembali pada porosnya - Oh...Alangkah beruntungnya dedaunan dipohon Setelah tua,gugur,dan kembali menjadi tanah Tapi alangkah meruginya manusia,hidup tak mencari bekal Setelah mati mempertanggungjawabkan perbuatannya - Wahai manusia celaka engkau,sungguh engkau tertipu Dengan manisnya dan gemerlapnya surga kemunafikan Kemana dirimu kan kau bawa,kesurga atau keneraka Marilah merenung sejenak ditengah gemuruhnya fitnah dunia - Wahai hati yang menginginkan keselamatan sejati Tidakkah engkau melihat manusia yang kau kira kuat,dan penuh kesombongan Kini mereka menjadi tulang belulang dilapisi tanah dan binatang Mana kesombongannya sekarang,dan mana kekayaan yang ia bersusah payah Untuk mendapatkannya - Aduhai celakanya diriku,betapa diriku telah lalai terhadap perkara yang besar ini Kemana diriku kan kubawa,Ya…Alloh .............
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H