Mohon tunggu...
Chai Ting Ting
Chai Ting Ting Mohon Tunggu... -

Apa adanya saya... :D

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibu, Dimana Ayah? [Episode: Transgender]

20 September 2011   12:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:47 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Episode sebelumnya… [siapa ayah]

****

“sebentar… Ibu ada tamu nih, temen Ibu…” zee sedikit berteriak memanggil Ibunya

Kemudian Ibu datang dari arah dalam dan…

“eh… Jeng Monaaa… apa kabar nya..” ucap Ibu histeris begitu melihat sahabatnya di balik pintu, dan kedua sahabat yang lama tak bersua inipun saling berpelukan erat, cium pipi kanan dan kiri khas perempuan.

“aku baik aja koq… kamu sendiri gimana keadaan nya, koq pindah rumah ga bilang-bilang sih…”

“eh.. duduk dulu yuk… sebentar... zee tolong ambilkan minum buat tante Mona ya..”

Zee mengangguk dan langsung menuju dapur

“keadaanku ya.. kamu liat sendiri kan.. happy.. ih.. koq kamu tau sih klo aku pindah rumah..”

“kemarin aku mampir ke Salon mu, tapi kamu nya ga ada cuma ada Pegawai mu, trus.. mereka bilang rumah mu udah pindah, ya sudah aku langsung ke sini, o iya.. by the way.. selamat ya Jeng Lisa atas permohonan nya yang disetujui…”

Tiba-tiba zee datang dengan segelas air… “Tante ini minum nya..” ucap zee dengan senyum manis nya.

“o iya zee… kenalin ini sahabat Ibu waktu kerja di salon dulu, kamu boleh panggil Tante Mona…”

Zee mencium tangan tante Mona sebagai tanda hormat... “mm… tante cantik, zee tinggal ke dalam dulu ya, mau ngerjain PR..”

“o iya.. silahkan.. belajar yang rajin ya, biar disayang Ibu mu.. “

Dan zee melangkah ke dalam kamar

“eh… jeng Mona, apa tadi permohonan apa…?”

“ah.. itu loh kemarin aku liat berita di TV, permohonan penggantian status ‘gender’ kamu di sahkan Pengadilan…”

“oh itu.. iya… syukurlah perjuanganku selama 8 tahun ini ga sia-sia..” jelas Ibu tersenyum

“wah… selamat sekali lagi ya.. sekarang kamu udah jadi Wanita Tulen… dan berhak sepenuhnya menjadi Ibu nya Zee…”

“mm… makasih ya…”

“ngomong-ngomong, kamu ga mau cari ayah buat zee ?, kan dia sudah besar sekarang, lagian bang wepe mu itu kan sudah ga pulang-pulang.. o iya, kemarin aku ketemu Juragan Blonthank, dia nanyain kamu tuh, hmm… kayak nya dia masih naksir deh sama kamu… kalo kamu sama juragan Blonthank kan lumayan loh.. usaha salonmu itu bisa berkembang, syapa tau bisa buka cabang..” ucap Jeng Mona

“ah.. itu nanti saja lah… belum kepikiran, loh kamu sendiri gimana dengan Mas Hamzet mu ?”

“ga tau tuh… Mas Hamzet sekarang dingin sama aku… semenjak kenal alia bakul jamu”

“lagian sih kamu udah aku saranin untuk Operasi kayak aku, ga mau, kan kalian bisa menikah resmi klo status gender mu berubah..”

“ga mau ah… buat jaga-jaga klo Mas Hamzet berpaling… eh… ngomong-ngomong semenjak Operasi kamu udah ‘nyoba’ belum..?”

“ah.. kamu nih.. mulai ngelantur deh… ya belum lah.. kan belum ada ‘Tawon’ nya”

“ya udah sama aku aja ya.. aku kan masih normal…. Masih bisa beroperasi loh…”

“ngawur, operasi apaan?…”

“yang penting kan masih bisa dorong…” (wkwkwkw..Dorong Gerobak..wkwkwkw :D )

“ya udah deh… tapi nanti ya.. klo zee udah tidur…” ucap Jeng Lisa tanpa dosa….

-------------------------------------------------- oo0oo -----------------------------------------------------

* Fiksi spesial untuk : - Mas Kolis (Jeng Lisa), yang minta di buatkan fiksi sbg tokoh Utama - Zee, sblm fiksi bwt gw jadi, gw bales duluan.. wkwkwkwk :D - Untuk Mas Herry F (Jeng Mona), sbg ‘hadiah’ dari Moni… wkwkwkwkw :D - Bang Wepe & Mas Hamzet, sebagai pemeran pendukung - Bunga & Ki Blonthank, pemeran hiburan …. wkwkwkwk :D - Alia sebagai pemeran numpang lewat…. wkwkwkwk :D

Terima Kasih Semuanya….

HAPPY BIRTHDAY PLANET KENTHIR…

SMOGA MAKIN BERSINAARR…

^_^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun