Mohon tunggu...
Anjelina salambauw
Anjelina salambauw Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menanti Hari Esok

1 Agustus 2023   18:43 Diperbarui: 1 Agustus 2023   18:51 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika gelap melanda bumi

Di bawah terang cahaya lampu

Dengan hening aku meratapi

Sejuta mimpi yang ingin aku tuju

Suasana malam yang sunyi

Membuat hayalan semakin tinggi

Ingin sekali aku menggapai mimpi mimpi

Namun kondisi tak menunjangi

Sekedar menghibur diri

Yang kini terbebani oleh kepercayaan saudara saudari... 

Puluhan topeng aku miliki

Sebagai media pelengkap sandiwara

Problem yang aku hadapi

Sunguh menguras air mata

Tangis aku lepas di karenakan rasa sakit yang begitu pedas.... 

Fikiran berantakan karena keadaan yang menekan... 

Sosok kegelapan dari bagian diri ku

Selalu menghasut ku untuk jangan maju

Namun dengan keadaan ku yang saat ini

Tak membuat aku menyerah atau berhenti

Mimpi mimpi yang aku angankan selama ini

Akan ku perjuangkan hingga nanti, aku nikmati di kemudian hari... 

Mungkin sekarang belum waktunya

Namun aku selalu percaya kepada sang kuasa

Apa yang terjadi saat ini dan semua yang akan aku hadapi nanti.. 

Akan membawa aku menuju semua mimpi mimpi yang saat ini ingin aku gapai... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun