Mohon tunggu...
Sananta Gihon Devaldo
Sananta Gihon Devaldo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sarjana Terapan

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bagaimana Industri Bergerak menuju Keseimbangan antara Otomatisasi dan Sentuhan Manumisa

28 Desember 2024   19:50 Diperbarui: 28 Desember 2024   19:50 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto harmonisasi manusia-mesin (summer ftmm.unair.ac.id)

    Di era Industri 4.0, otomatisasi telah menjadi katalis utama dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Menurut saya teknologi seperti robotika, kecerdasan buatan (AI), dan Internet of Things (IoT) telah mengubah cara berbagai sektor industri beroperasi. Namun, meskipun teknologi ini membawa banyak manfaat, sentuhan manusia tetap menjadi elemen vital yang tidak dapat digantikan sepenuhnya. Industri kini menghadapi tantangan untuk menciptakan keseimbangan antara otomatisasi dan kontribusi manusia yang unik.

Peran Otomatisasi dalam industri
    Otomatisasi membuat semua menjadi efisien dari segi waktu hingga pengeluaran biaya, otomatisasi juga telah memungkinkan proses yang sebelumnya memakan waktu dan rentan kesalahan menjadi lebih cepat dan akurat. Contohnya, di industri manufaktur, robot telah menggantikan tugas-tugas berulang seperti perakitan dan pengelasan. Di sektor logistik, algoritma AI digunakan untuk mengoptimalkan rute pengiriman dan mengelola inventaris secara real-time. Manfaat utama otomatisasi meliputi:
1.Peningkatan efisiensi: Tugas dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan konsisten.
1.Pengurangan biaya: Automasi mengurangi kebutuhan tenaga kerja manual untuk tugas-tugas rutin.
2.Keamanan kerja: Tugas berbahaya dapat dialihkan ke mesin, mengurangi risiko kecelakaan.

Keunggulan sentuhan manusia
    Meskipun otomatisasi unggul dalam hal kecepatan dan akurasi, manusia memiliki kemampuan yang tidak bisa ditiru dan direplikasi oleh mesin, seperti kreativitas, empati, inovasi karya, prakiraan bahaya, serta pengambilan konteks. Dalam industri kreatif, misalnya, ide-ide inovatif dan desain artistik tetap membutuhkan imajinasi manusia. Begitu pula dalam layanan pelanggan, di mana empati dan komunikasi interpersonal memainkan peran kunci yang tidak ditemukan pada sistem otomatisasi.
Selain itu, manusia juga mampu:
Beradaptasi dengan perubahan: Kemampuan berpikir kritis dan belajar dari pengalaman memungkinkan manusia menyesuaikan diri dengan situasi yang tidak terduga.
Menciptakan hubungan personal: Dalam bisnis yang berbasis interaksi, sentuhan manusia meningkatkan kepuasan pelanggan.
Mengawasi dan memperbaiki teknologi: Kehadiran manusia diperlukan untuk memantau, memelihara, dan meningkatkan sistem otomatisasi.

    Sejak 1950, Alan Turing, seorang ahli matematika, sudah mempertanyakan apakah mesin komputer dapat berpikir. Meskipun hingga saat ini komputer belum bisa menyaingi beberapa aspek kehebatan otak manusia, teknologi terus dikembangkan. Saat ini, kita mengenal yang namanya machine learning, sebuah mesin yang dirancang untuk bisa melakukan pembelajaran seperti manusia. Pengaplikasian machine learning sendiri sudah dapat kita rasakan, salah satunya dari fitur voice recognition di ponsel kita. Namun, untuk menciptakan mesin yang canggih ini dibutuhkan input data yang sangat banyak. Berdasarkan pembahasan di atas, dapat dipahami bahwa manusia akan selalu lebih unggul dari mesin komputer walau teknologi terus mengalami perkembangan. Secanggih apa pun suatu komputer, otak manusia pada dasarnya dirancang untuk memproses hal-hal yang lebih kompleks dari kemampuan komputer. Jadi, antara manusia dan komputer; sudah jelas, bukan, mana yang lebih unggul?

Menciptakan keseimbangan yang ideal
    Kolaborasi antara manusia dan mesin. Robot dan sistem AI digunakan untuk menangani tugas-tugas berulang dan berbahaya, sementara pekerja manusia dapat fokus pada pekerjaan yang memerlukan keahlian, kreativitas, dan interaksi sosial. Kolaborasi ini memungkinkan perusahaan untuk mencapai tingkat produksi yang tinggi tanpa mengorbankan nilai kemanusiaan. Industri 4.0 juga menekankan pada fleksibilitas dan adaptabilitas. Sistem manufaktur yang cerdas dapat dengan cepat beradaptasi dengan perubahan permintaan pasar dan mengoptimalkan produksi berdasarkan data real-time. Penerapan teknologi IoT memungkinkan perangkat dan mesin untuk terhubung dan berkomunikasi satu sama lain, menciptakan jaringan produksi yang cerdas dan responsif Selain itu, Industri 4.0 juga berfokus pada pembangunan keterampilan dan peningkatan kapabilitas manusia. Pekerja diberdayakan untuk memahami dan mengoperasikan teknologi canggih, sehingga mereka dapat berkontribusi secara maksimal dalam lingkungan kerja yang terus berkembang. Peningkatan keterampilan ini juga meningkatkan daya saing tenaga kerja di pasar global yang semakin kompetitif.

Bagaimana Otomasi akan Membuka Tingkat Kinerja Manusia Berikutnya
    Teknologi semakin bertambah baik dan canggih dan diciptakan untuk mempermudah pekerjaan manusia itu sendiri, ketika banyak perubahan dalam kehidupan sehari - hari, organisasi perlu memastikan bahwa mereka menyesuaikan diri dengan tuntutan pekerjaan yang baru dan terstruktur sekaligus berskap peka dan mendukung para pekerjanya. Otomatisasi memungkinkan karyawan untuk terlibat dalam usaha yang kreatif, menarik, dan bermanfaat yang mengarah pada peningkatan kepuasan karier dan pribadi, serta memberikan efisiensi dalam berbagai aspek pada usaha.

Manfaat Otomatisasi secara Meluas
    Otomatisasi menawarkan jalan ke depan dengan memungkinkan untuk mendongkrak usaha yaitu merebut target pasar, memberikan pengalaman digital sesuai permintaan, dan menawarkan pekerjaan yang lebih memuaskan bagi karyawan
1.Produktivitas : Program yang dikendalikan secara otomatis memungkinkan untuk memberikan kelegaan bagi karyawan untuk melakukan pekerjaan yang lebih tinggi
2.Akurasi dan Kualitas : Mengurangi ketergantungan pada entri data manual, meminimalisir kesalahan pemasukan data, akumulasi data yang lebih akurat dan hasil yang efisien
3.Biaya Relatif Rendah : Otomatisasi memiliki biaya yang lebih murah, karena perusahaan hanya mengeluarkan biaya untuk biaya operasional, sehingga bisa dialihkan untuk hal lainnya seperti tunjangan karyawan, pelatihan karyawan guna meningkatkan SDM.
4.Ketahanan Bisnis : Sistem Otomatis memungkinkan untuk beroprasi lebih banyak pekerjaan kognitif dan hasil yang banyak sehingga bisa mencapai keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik
5.Kepuasan dan Retensi Pelanggan : Otomatisasi bisa meminimalisir kegagalan produksi dikarenakan diatur oleh sistem, diwaktu yang sama sentuhan manusia bisa difokuskan dalam penyelesaian masalah dan pengembangan kualitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun