Mohon tunggu...
Sanam
Sanam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa | Penulis

Memiliki minat dalam kepenulisan dan kreativitas, baik dari segi isu-isu sosial, ekonomi, pemberdayaan masyarakat, inovasi teknologi dan sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melalui Inovasi Peduli: Pemuda Membagun Prototype Tongkat Tuna Netra Untuk Masa Depan Indonesia

7 Agustus 2023   19:40 Diperbarui: 7 Agustus 2023   19:47 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara dengan kekayaan budaya dan sumber daya manusia yang beragam. Salah satu aspek yang penting untuk diperhatikan adalah inklusi bagi masyarakat dengan disabilitas, khususnya tuna netra. Tuna netra adalah mereka yang mengalami kebutaan sebagian atau total, dan tentu saja membutuhkan bantuan dan dukungan untuk dapat berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari dengan lebih mandiri.  

Di tengah semaraknya semangat generasi muda Indonesia dalam membangun masa depan bangsa, tak jarang terdengar suara-suara luar biasa dari kalangan mahasiswa yang turut berkontribusi dalam berbagai bidang. Salah satunya adalah Sanam, seorang mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa jurusan Pendidikan Vokasional Teknik Mesin, yang bersama rekan timnya menciptakan sebuah inovasi yang berdampak positif bagi masyarakat. Inovasi tersebut adalah pembuatan prototype tongkat tuna netra. Dalam pengembangannya, Sanam berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk para tuna netra yang memberikan masukan dan pengalaman mereka dalam menggunakan tongkat penunjuk jalan. Hal ini bertujuan untuk memastikan prototype yang dibuat dapat mengatasi permasalahan dan memenuhi kebutuhan sebenarnya. 

Tongkat tuna netra menjadi perangkat penting bagi orang-orang dengan gangguan penglihatan. Namun, di Indonesia, masih banyak tantangan dalam mendapatkan tongkat berkualitas tinggi dan terjangkau bagi mereka yang membutuhkan. Dengan kesadaran akan permasalahan ini, Sanam dan rekan timnya memutuskan untuk beraksi. Mereka percaya bahwa inovasi dan kepedulian adalah kunci untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat.

Dalam proses pembuatan prototype, Sanam dan timnya (Bohari dan Inda Aidatul Azpah) menghadapi berbagai tantangan teknis. Mereka harus memastikan bahwa tongkat tersebut tidak hanya mudah digunakan, tetapi juga aman dan tahan lama.  Mereka juga tidak melupakan aspek keberlanjutan lingkungan. Bahan-bahan yang digunakan ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, yakni diantaranya menggunakan bekas pipa PVC yang tidak terpakai sehingga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan demikian, inovasi ini tidak hanya memberikan manfaat bagi pengguna langsungnya, tetapi juga membantu menjaga kelestarian lingkungan bagi generasi mendatang.

Selain tantangan teknis, Sanam dan timnya juga menghadapi tantangan dalam hal pendanaan. Sebagai mahasiswa, sumber daya yang dimiliki terbatas, namun semangat untuk membantu orang-orang dengan gangguan penglihatan tak pernah surut. Mereka berusaha menggalang dukungan dari berbagai pihak, termasuk lembaga swadaya masyarakat dan perusahaan, yang juga memiliki perhatian terhadap isu kemanusiaan.

Berbekal semangat dan kegigihan, akhirnya prototype tongkat tuna netra buatan Sanam dan rekan timnya berhasil selesai. Tongkat ini dilengkapi dengan teknologi yang membantu navigasi bagi para penggunanya, seperti sensor hambatan dan panduan suara. Dalam uji coba awal, feedback dari orang-orang dengan gangguan penglihatan sangat positif. Mereka merasa senang memiliki perangkat yang dapat membantu aktivitas sehari-hari mereka.

Tak hanya berhasil menciptakan inovasi yang bermanfaat, partisipasi dalam proyek ini juga memberikan pengalaman berharga bagi Sanam dan timnya. Mereka belajar tentang kolaborasi tim, manajemen proyek, dan kemampuan beradaptasi dalam menghadapi tantangan. Pengalaman ini akan menjadi bekal berharga dalam karier mereka di masa depan.

Lebih dari itu, upaya Sanam dan timnya juga memberikan inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk berperan aktif dalam membantu masyarakat dan menciptakan perubahan positif. Dalam sebuah wawancara, Sanam menyatakan bahwa melalui inovasi dan kepedulian, generasi muda Indonesia dapat menjadi agen perubahan yang membawa harapan dan masa depan yang lebih baik.

Sebagai negara dengan sumber daya manusia yang melimpah, partisipasi generasi muda dalam pembangunan negara sangatlah krusial. Dengan semangat inovasi dan kepedulian, seperti yang ditunjukkan oleh Sanam dan rekan timnya, maka masa depan Indonesia dapat dihadirkan dalam bentuk yang lebih cerah dan berdaya saing. Peran pemuda dalam menciptakan solusi untuk permasalahan sosial dan lingkungan merupakan bukti nyata bahwa mereka adalah penerus asa yang tangguh dan mampu menjadikan Indonesia bangsa yang lebih kuat dan maju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun