Mohon tunggu...
Sanabila ArifahZahra
Sanabila ArifahZahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Have an interest in natural material-based research.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mahasiswi Farmasi Universitas Diponegoro Kembangkan Zertapa: Natural Handsoap Berbasis Lempuyang dan Ketapang

24 Oktober 2024   17:18 Diperbarui: 25 Oktober 2024   05:36 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lima mahasiswi Program Studi Farmasi Universitas Diponegoro telah menciptakan sebuah terobosan inovatif dengan merumuskan sabun cuci tangan alami yang menggunakan lendir lempuyang (Zingiber zerumbet) dan ekstrak daun ketapang (Terminalla catapa) sebagai bahan utama. Sabun ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga ditargetkan mampu menjadi agen fitoremediasi untuk dekontaminasi limbah di ekosistem perairan.

Lendir lempuyang dikenal mengandung saponin, yang berperan sebagai surfaktan alami. Saponin ini dapat membantu membersihkan tangan sekaligus bersifat ramah lingkungan karena tidak meninggalkan residu kimia berbahaya. Sementara itu, ekstrak daun ketapang mengandung tanin yang dapat berfungsi sebagai bioabsorben, berpotensi mengikat dan menetralkan polutan di perairan.

Zahra, ketua tim penelitian ini, mengungkapkan bahwa ide awal dari proyek ini berangkat dari imajinasi sederhana.

"Awalnya kita itu berkhayal gitu, mungkin ngga sih ada sabun yang residunya ramah lingkungan dan bisa berfungsi sebagai agen remediasi pencemaran limbah di air," jelasnya.

Meski begitu, inovasi ini masih berada pada tahap pengembangan. Kelompok peneliti mereka sedang melakukan uji lebih lanjut terkait kompatibilitas dan stabilitas campuran dua bahan tersebut.

"Karena kita gabungin dua bahan, nih, kita perlu cek kompatibilitas dan stabilitasnya. Kompatibilitas itu terkait apakah kandungan dalam dua bahan itu bisa bersinergi atau justru bertentangan, sedangkan stabilitas memastikan bahwa campuran tidak menyebabkan pembentukan endapan," tambah Zahra.

Sabun alami ini direncanakan untuk diikutsertakan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Riset Eksakta (RE) pada tahun 2025. Aru, salah satu anggota kelompok, berharap inovasi ini dapat lolos seleksi hingga tingkat nasional.

"Rencananya, proposalnya akan kita ajukan untuk PKM RE. Semoga bisa lolos seleksi fakultas, kemudian lanjut hingga PIMNAS, dan mendapatkan pendanaan," tuturnya.

Penelitian ini membuka peluang baru bagi pengembangan produk kebersihan yang tidak hanya aman bagi pengguna, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun