Mohon tunggu...
Muhammad Fauzi
Muhammad Fauzi Mohon Tunggu... -

iman tidak bisa dilogikakan, karena kadang logika tak bisa membahasakan suatu hubungan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tuhan Punya Maksud

2 September 2013   06:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:30 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ketika manusia terlahir didunia, mereka semua telah dibekali dengan nafsu dan fasilitas untuk menunjang hidupnya berupa mata, telinga, hidung, mulut dsb. kesemuanya itu diciptakan untuk mempermudah manusia dalam menunaikan segala perintahnya, dan jelas semua fasilitas tersebut tidaklah gratis, itu semua akan dimintai pertanggung jawaban atas apa saja "tools" itu kita gunakan. Namun tak jarang ada beberapa orang yang mendapat "fasilitas" lengkap dan ada yang tidak lengkap, dan tak jarang pula ada orang yang menyesali seumur hidup terkait fisik yang tak sempurna sehingga hidupnya penuh dengan kesiaan dan tak ada makna dibalik penciptaannya selain mati dengan cara yang biasa.

jika kita lihat bagaimana seorang manusia diciptakan dengan penciptaan terbaikNYA, maka mungkin kah ada orang yang tidak sempurna penciptaan fisiknya menjadi alasan untuk membantah firmannya dalam surat at-tiin tersebut ?? kita menyadari dan kitapun meyakini tiada yang lebih segala galanya kecuali Tuhan, begitupun dengan KEADILAN, bagaimana Tuhan menciptakan kita dengan satu kekurangan dalam masalah fisik namun tuhan lebihkan kita di sisi yang lain. kita pernah dengan tentang seorang yang buta, tapi dia bisa membuat karya lebih daripada orang yang dapat melihat dunia dengan jelas, ada juga orang yang tidak memilik tangan tapi dia memilik kemampuan berfikir jauh dibanding orang yang memiliki organ fisik yang lengkap. Itulah cara Tuhan memberikan sesuatu dengan maksud dibelakangnya.

zaman dahulu tinggalah seorang rakyat buta yang dipimpin oleh seorang raja pemakan daging manusia. celakanya adalah yang jadi santapannya adalah rakyatnya sendiri, yang tiap harinya ada saja yang menjadi hidangan untuk santapan sang raja. tiada hari yang dijalani oleh sibuta kecuali berkeluh kesah terhadap nasibnya yang tidak bisa melihat, suatu hari sepasukan raja pun mendatanginya untuk menjadikan dia sebagai santapan sang raja. diapun meronta menolak untuk dijadikan santapan untuk sang raja, namun apa boleh buat, pasukan lebih kuat yang membuat dia pasrah, sambil menangis diapun terus menyesali mengapa hidup ini tidak adil, "sudah buta aku harus mati sebagai tumbal rasa lapar dari sang raja" makinya. akhirnya tibalah waktu pemeriksaan untuk semua tumbal, karena sang raja bukan hanya ingin menyantap daging manusia saja, namun juga yang sesuai dengan standarnya. akhinya sebelum disembelih sang penjagalpun melapor kepada raja bahwa tumbal terakhir itu adalah seorang yang buta dan tak sesuai dengan standar yang diminta sang raja, akhinya sang rakyat buta itupun langsung dilepaskan. dan itulah pelajaran yang sangat berharga bahwa apa yang selama ia caci adalah cara Tuhan yang hebat untuk menyelamatkannya dari kematian, dan disisa waktu yang ada si buta tadipun selalu berdoa atas buta yang ia miliki, dan sudut pandangnya kini berubah setelah kejadian tersebut. itulah mengapa syukur adalah menjadi hal terindah dalam segala hal apapun !! bisa jadi kekurangan yang kita miliki, adalah cara Tuhan untuk memuliakan kita dan mengangkat derajat kita. Selamat menikmati keindahan hidup.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun