Mohon tunggu...
Sandita Tri
Sandita Tri Mohon Tunggu... -

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mau Dibawa Kemana Kegiatan Ekstrakulikuler di Sekolah Saat Ini?

4 Juni 2014   05:39 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:44 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Salah satu teman saya saat SMA bercerita tentang sekolahnya yang kurang mendukung siswa siswinya untuk mengembangkan potensi serta bakat yang dimiliki setiap siswanya. Cerita berawal dari ekstrakulikuler basket yang diikuti oleh teman saya tersebutakan mengikuti suatu pertandingan yang diselenggarakan dari pihak luar sekolah. Pertandingan tersebut diadakan pada hari Senin dan setiap tim basket sudah harus berada di tempat pertandingan pada pukul 8 pagi. Jarak sekolah ke tempat pertandingan pun bisa dikatakan cukup jauh, kira-kira 45 menit. Tetapi apa respon yang diberikan sekolah terhadap siswanya yang akan membawa nama harum sekolah di lapangan pertandingan? Pihak sekolah mau memberikan izin untuk melepas siswanya mengikuti pertandingan tersebut, tetapi dengan memberikan satu syarat yaitu harus mengikuti upacara bendera sebelum mengikuti pertandingan. Seperti kita sudah ketahui, biasanya upacara bendera diadakan pada pukul 7 pagi dan akan selesai paling cepat pada pukul setengah 8 pagi. Bagaimana dengan pertandingan tersebut? Jarak tempuh dari sekolah ke tempat pertandingan yang cukup jauh tidak dapat dicapai dalam waktu kurang dari 30 menit, dan yang terjadi yaitu teman saya beserta tim basket sekolahnya tidak dapat mengikuti pertandingan tersebut. Apakah dengan cara seperti itu adalah bentuk halus komunikasi sekolah yang tidak mau memberi izin siswanya untuk meninggalkan proses pembelajaran dikelas dalam waktu sehari saja? Yang didapat dan dirasakan hanyalah kekecewaaan. Ya kecewa pastinya.

Setiap sekolah seharusnya dapat mendukung setiap siswanya dalam mengembangkan potensi dan bakatnya dalam bidang akademik maupun non akademik. Tidak hanya pada bidang akademik saja sekolah baru mau mempersiapkan siswanya secara matang dan dari jauh-jauh hari untuk mengikuti perlombaan seperti Olimpiade Matematika, Fisika, Ekonomi, dsb. Bagaimana nasib perlombaan dalam bidang olahraga, kesenian dan keterampilan? Jarang sekali sekolah mau mendukung secara maksimal perlombaan non akademik seperti ini. Sekolah hanya memfokuskan setiap peserta didiknya agar mempunyai kepintaran dalam pelajaran tanpa melihat bakat yang dimiliki setiap siswanya. Padahal kecerdasan intelektual juga perlu memerlukan keterampilan yang baik agar menjadi seimbang.

Tidak sedikit siswa di sekolah yang sangat menyukai kegiatan ekstrakulikuler, karena dengan kegiatan tersebut setiap siswa dapat mengembangkan bakat dan kreativitasnya. Tidak hanya itu, sekolah juga bisa berbangga hati karena dengan berbagai pertandingan dan perlombaan yang diikuti dapat mengharumkan nama sekolah dan mempertahankan eksistensi sekolah di lingkungan sekolah lainnya. Tetapi bagaimana sekolah dalam mendukung kegiatan ekstrakulikuler bidang olahraga dan kesenian? Menurut pengalaman saya, sangat sulit bagi sekolah memberikan dana untuk mendukung setiap kegiatan ekstrakulikuler. Untuk biaya pelatih dan pendaftaran lomba pun harus dikeluarkan secara pribadi oleh setiap anggota ekskul. Begitu juga dengan fasilitas sekolah yang kurang memadai untuk kegiatan ekstrakulikuler. Pertanyaannya, “mau dibawa kemana kegiatan ekstrakulikuler tersebut?” Peran sekolah seharusnya tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan di dalam kelas, tetapi juga turut mendukung dalam mengembangkan kreativitas dan bakat setiap siswanya. Mengembangkan bakat siswa tidak hanya dalam pelajaran kesenian di dalam kelas saja, tetapi juga perlu didukung dari kegiatan ekstrakulikuler yang sangat beragam jenisnya. Banyak juga kegiatan ekstrakulikuler yang “vacuum” karena faktor keterbatasan dana, tempat dan kurangnya dukungan dari sekolah. Jika kejadian itu telah terjadi, bagaimana bakat dan kreativitas siswa dapat berkembang secara maksimal? Padahal sebagian besar waktu siswa banyak dihabiskan di sekolah yang menurutnya sangat berpotensi untuk menjadikan dirinya pintar dalam pelajaran serta memiliki keterampilan untuk mempersiapkan dirinya di masa depan.

Semoga setiap sekolah di Indonesia saat ini dapat mendukung dan memperhatikan setiap kegiatan ekstrakulikuler, serta membantu siswa dalam menemukan bakat dan minat mereka. Dengan begitu setiap siswa akan mengembangkan bakat dan kreativitasnya dengan maksimal, karena dengan berbekal wawasan dan pengetahuan dari pelajaran yang diberikan di kelas serta bakat dan kreativitas yang dimilikinya dapat membantu mereka dalam mencapai masa depannya dengan lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun