1. Pengertian Breaking Event Point (BEP) / Titik Impas
Beberapa pengertian breaking event point berdasarkan beberapa literatur:
- Menurut Horgern dkk (2006), breaking event point atau titik impas adalah suatu tingkat penjualan yang dimana total pendapatan sama dengan total penjualan sehingga laba operasinya adalah nol. Â
- Menurut Henry Simamora (2012) Â breaking event point adalah volume penjualan dimana jumlah pendapatan dan jumlah bebannya sama, tidak ada laba atau rugi yang bersih.
- Menurut Hansen dkk (2011), breaking event point adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya, titik dimana laba sama dengan nol.
- Menurut Halim dkk (2011), breaking event point merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menyebutkan suatu kondisi usaha yang dimana saat perusahaan tidak memperoleh laba tapi tidak mengalami kerugian juga.
2. Mengapa MiGoSiK (Mie Goreng Seafood Kangkung) memerlukan analisis BEP?
Analisis ini penting dalam tahap perencanaan manajemen keuangan bisnis MiGoSiK, karena hubungan antara biaya-volume-laba dapat dipengaruhi oleh proporsi investasi dalam aset tetap (seperti gerobak, peralatan masak, meja dan kursi), dan perubahan dan perubahan rasio aset tetap terhadap aset variable (bahan baku masakan) ditentukan saat rencana keuangan disusun. Dengan kata lain, analisis BEP adalah analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan. Dalam perencanaan keuntungan bisnis MiGoSiK, analisa BEP merupakan profit-planning approach (pendekatan perencanaan keuntungan) yang berdasarkan hubungan antara biaya dan penghasilan penjualan MiGoSiK. Yang artinya analisi BEP berguna untuk mengetahui volume penjualan minimum MiGoSiK agar usaha MiGoSiK tidak menderita rugi, walaupun belum mendapatkan laba. Menurut Rony (1990) analisis BEP sangat bermanfaat untuk mempertimbangan berapa tingkat penjualan yang harus dicapai agar usaha MiGoSiK memperoleh laba. Berikut manfaatdari BEP:
1. Alat perencanaan untuk menghasilkan laba.
2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
3. Untuk mengetahui hubungan volume penjualan yang diproduksi, harga jual dan biaya-biaya yang dikeluarkan, sehingga laba rugi perusahaan akan diketahui.
4. Untuk mengetahui jumlah penjualan minimum (dalam unit produk maupun satuan uang) agar perusahaan tidak menderita rugi.
5. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan.
6. Mengganti sistem laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti.
7. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan harga jual.
8. Sebagai bahan atau dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan terhadap hal-hal berikut :
  a. Jumlah penjualan minimalyang harus dipertahankanagar perusahaan tidak mengalami kerugian.
  b. Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu.
  c. Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi.
  d. Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh.
Â
3. Perhitungan Analisis BEP Bisnis MiGoSiK (Mie Goreng Seafood Kangkung)
Menurut Halim (2011), BEP Bisnis MiGoSiK dapat dihitung dengan metode persamaan (equation method). Metode persamaan adalah metode yang berdasarkan pada pendekatan laporan laba rugi dengan persamaan dasar sebagai berikut:
Penghasilan total = Biaya total
Penghasilan total = Biaya variabel + Biaya tetap
Persamaan tersebut dapat diuraikan dalam rumus berikut :
px = a + bx
Keterangan:
p= Harga jual per unit produk
x= Unit produk yang dijual/yang diproduksi
a= Total biaya tetap
b= Biaya variabel setiap unit produk