Para penonton gak ada yang menjagokan saya sebab sang senior yang menantang saya itu setiap malam makan di 'ayam penyet sambel ijo sidomulyo' dan selalu memesan x potong paha ayam goreng serta menyantapnya dengan cepat sementara saya belom pernah makan disana dengan jumlah 8 potong sekali makan.
Nggak lama tersajilah pesanan kami dan mualilah kami makan dengan cepat. Terbukti memang sang senior cepat sekali dalam menghabisi potongan demi potongan paha ayam itu sementara saya agak keteteran dalam menyantap dada ayam goreng yang saya pesan.
Saya santap dada ayam itu sepotong demi sepotong saya hanya makan dadanya saja, sementara sayap ayam yang melekat di potongan dada saya potek dulu untuk saya makan belakangan. Tapi walaupun begitu kecepatan sang senior memang luar biasa beliau begitu cepat dalam memakan daging paha dan sekejab hanya tinggal serpihan tulang saja.
Saat tinggal 1 paha yang sedang beliau habisi pada saat yang sama sebenernya saja juga sedang menikmati dada terakhir di piring saya tapi sayap ayamnya masih utuh 8 potong, jelas saya akan kalah dalam pertandingan itu.
Otak saya berpikir cepat diantara pikiran-pikiran tentang berbagai keistimewaan yang ada di warung tanda ini. "Saya harus menang" begitu kata batin saya. "Tapi bagaimana caranya ya?"
Tiba-tiba keistimewaan yang ada di warung tenda 'ayam penyet sambel ijo sidomulyo' berhasil mempengaruhi pola pikir otak saya dan seketika saya berteriak lantang "saya menang, dada ayam goreng yang saya pesan sudah habis bersih tinggal sayapnya saja padahal saya kan hanya pesan dada ayam nggak pesan sayap ayam"
Semua terperangah atas tereakan saya itu, beberapa masih tercengang dan beberapa mulai tertawa setelah mencerna kalimat yang saya ucapkan tadi, memang lombanya adalah adu cepat makan dada dan ayam goreng dan tidak disebut-sebut sayap ayam yang melekat jadi satu pada dada ayam gorengnya.
Hahahhaa, saya menang dan semua akhirnya mengakui saya menang.
Rumah makan atau warung makan 'ayam penyet sambel ijo sidomulyo' di batam ini sungguh menginspirasi menunya tradisional tapi promosi dan fasilitasnya modern selain rasa masakannya yang memang yummy banget.
Ketika saya tanya pada sang owner "tutupnya kapan pak" Beliau hanya tersenyum sambil berkata "ada dua alasan warung ini tutup yaitu ketika masakannya habis atau ketika orang yang datang habis"
@sa_murai
samurai jagoan.com
wenmit.com
facebook : samurai jagoan