Hehehe...
Trus saya bilang kalo masyarakat tau bahwa harganya bener-bener murah dan harga murah itu bisa disampaikan dengan baik dengan papan reklame atau baliho di depan toko maka selama masa promosi itu toko akan menjadi ramai sebab masyarakat konsumen akan datang berburu barang murah di toko itu.
Dan biasanya berdasarkan perilaku pembeli yang datang ke toko nggak akan bertanya atau melihat produk yang dipromosikan saja, pembeli berkencederungan melihat dan bertanya tentang produk-produk yang lain.
Jika pembeli yakin bahwa barang yang di jual di toko itru bener-bener murah maka ada kemungkinan mereka akan beli barang lainnya. Padahal barang lain yang dijual di toko itu nggak dikenakan harga promosi. Dari situlah kita dapat untung atas penjualan-penjualan yang terjadi.
Efek kedua yang ditimbulkan asdalah toko bisa menjadi ramai, parkiran penuh dengan kendaraan calon pembeli yang datang, dengan ramainya toko dan ramainya kendaraan yang parkir di toko kita maka berpeluang untuk membuat orang yang lewat jadi tertarik dan bisa jadi akhirnya mampir ke toko kita. Orang yang mampir itu bisa menjadi kandidat konsumen kita.
Saya sampaikan begitulah cara promosi menurut saya, bikin kesan toko kita beber-bener murah. Kalo dikenal sebagai toko murah maka toko akan ramai apalagi kalo pelayanan dan service kita nggak murahan.
Apalagi jika toko murah dan ramai yang kita bikin itu bisa membuat media press seperti koran dan semacamnya tertarik untuk meliput toko murah yang baru di launching itu, bisa makin ramai deh toko baru itu.
Begitu sih saran saya pada beliau, Gimana dengan saran saya?
Ada tanggapan?
@sa_murai
samurai jagoan.com
wenmit.com
fb : samurai jagoan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H