Mohon tunggu...
Romastiur Neng
Romastiur Neng Mohon Tunggu... -

menyukai ketenangan bilapun sekali-kali riuh yang ndeso

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Kata Hati

2 November 2018   14:49 Diperbarui: 2 November 2018   15:31 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kata hati, sering diabaikan namun sering disesalkan. Bila mana diikuti seseorang merasa lebih baik, bila diabaikan akan menyesal. Kata hatai sederhana, saking sederhananya sering ditempatkan diposisi kedua kedua atau lebih. Kata hati, saudara sepupu nya logika. bila logika berjalan sama dengan logika, kesenangn tak bisa dipungkiri lagi. Bila logika meng adik kan kata hati, yah dia mah tetap nurut. bagaikan anak bawang yang harus nurut, manakala diletakkan di depan, disamping bahkan di belakang dan terabaikan. 

Namun sering terdengar, penyesalan selalu datang belakangan, itu kenapa? karna tidak mendengar kata hatinya, terburu buru, terbawa logika dan emosi sesaat dalam memutuskan sesuatu. Pada akhirnya kembali lagi berkata, andai kuikuti kata hati ku. 

Betapa mulianya kata hati, tidak pernah bicara lantang, kasar, arogan. Begitu manutnya dia, penurut dan damai. 

Namun kenapa sering terabaikan. Pada umumnya, yang baik berada pada pandangan kedua, emosi sering mendahului di depan. kata hati, hati hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun