Mohon tunggu...
Samuel Edward
Samuel Edward Mohon Tunggu... Seniman - Pecinta dunia literatur, pecinta kopi, pecinta satwa khususnya anjing, pecinta alam. Dan semua itu dalam stadium 4 dan grade 4!

Tugas yang kuemban adalah membawa dan membuat mulia nama Bos-ku di mana pun aku hidup, apa pun yang aku lakukan, kepada siapa pun yang aku temui, kapan pun waktu dan kesempatannya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Urgensi "Hari Pasar Rakyat Nasional" Demi Menghidupi Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika

22 Januari 2017   09:57 Diperbarui: 22 Januari 2017   10:12 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kalau kita teliti peran besar pasar terhadap peradaban dan kehidupan umat manusia, sebagaimana diulas di awal, kita akan mendapati, semua peran tersebut sangat bersifat “Pancasila” dan “Bhinneka Tunggal Ika”.

Orang-orang dari beraneka agama, ras, suku, bahasa, dan sebagainya berkumpul dalam satu tempat yang sama dengan tujuan yang secara garis-besar sama, yaitu pemenuhan kebutuhan hidup.

Dengan dijadikannya pasar selaku tempat utama menyiarkan ajaran agama dan moral pada zaman purba, serta selalu adanya tempat ibadah di sekitar pasar, maka pasar pun amat kuat menggaungkan kesadaran akan adanya Tuhan.

Pasar pun mendorong kita untuk terus melatih kemanusiaan lewat interaksi dengan banyak orang, juga merangsang kepekaan kita akan keadilan dan kerinduan kita untuk menjadi bagian dari peradaban yang lebih tinggi.

Seperti kita lihat barusan, dengan bertemu sekian banyak orang dengan sekian banyak perbedaan namun dengan tujuan yang sama, semangat solidaritas dan persatuan kita seolah dipompa saban kali kita ke pasar.

Dengan adanya istilah “pembeli adalah raja” dalam dunia perdagangan, lalu juga dengan lumrahnya musyawarah untuk mencapai kemufakatan di antara penjual dengan pembeli lewat kegiatan tawar-menawar harga, kemudian dengan diharuskannya kita bijaksana dalam memilah dan memilih barang yang bagus untuk dijual dan dibeli, serta dengan dimanfaatkannya pasar pada zaman dulu untuk mengumumkan hukum oleh pihak penguasa, maka di pasar pun kita belajar tentang kepemimpinan, hikmat-kebijaksanaan, dan permusyawaratan.

Dan, yang pasti, adanya kebutuhan dan tersedianya pemenuhan segala kebutuhan tersebut, serta besarnya volume aktivitas perekonomian berikut arus keuangan dan barang, membuat pasar menjadi wadah yang paling pas untuk meracik keadilan sosial.

Semua itulah yang seharusnya menjadi visi-misi pemerintah dan semua pihak, termasuk kita dari kalangan masyarakat, dalam rangka peremajaan, reformasi, dan revolusi terhadap pasar rakyat! Dan memang tak salah kalau visi-misi tersebut dikristalkan momentumnya menjadi Hari Pasar Rakyat Nasional! Terutama untuk memberantas jiwa intoleransi yang perkembangannya tampak semakin tak terkendali akhir-akhir ini!

——————————

Akun Facebook : https://www.facebook.com/samueledwardrolos

Akun Twitter : https://twitter.com/SammyAddward

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun