Mohon tunggu...
samuel purba
samuel purba Mohon Tunggu... Administrasi - PNS, pemerhati sosial

Penikmat alam bebas dan bebek bakar; suka memperhatikan dan sekali-sekali nyeletuk masalah pendidikan, budaya, dan kemasyarakatan; tidak suka kekerasan dalam bentuk apa pun.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perempuan yang Membuat Teh

13 Februari 2019   19:04 Diperbarui: 14 Februari 2019   08:37 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.shutterstock.com

Bahkan aku tak berani mengukur seberapa dalam cinta yang kau miliki

hampir satu dekade berlalu, siang berganti menjadi malam dan menjadi siang lagi

Kau masih sama, mengorbankan usia bagi mereka yang kau sayangi

Maka paling tidak ijinkanlah

kulampiaskan rasa ini dalam sebuah sajak

sambil menikmati kembali aroma jiwa yang murni

Jika berkenan, luangkanlah sedikit saja waktu

aku ingin menghiburmu

meskipun getir malu ini tak mampu menyatu dalam manisnya teh mu

Berkenanlah engkau melihat bayangan kita pada sisa teh di dasar gelas

sudilah merahasiakan kehangatan yang kau temukan di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun