Memiliki hati yang bijaksana tentu tidak mudah untuk memperolehnya, walaupun hampir semua orang ingin memilikinya. Berbagai faktor dapat mempengaruhi sesorang untuk memiliki hati yang bijaksana, antara lain; faktor individunya sendiri, faktor keluarga, faktor lingkungan sosial, faktor pendidikan, faktor pengalaman hidup yang menempa kepribadian seseorang. Berbagai macan tantangan, kesulitan mauppun faktor-faktor pendukung lainnya.
Hal lain yang sangat menentukan seseorang memiliki hati yang bijaksana adalah karunia pemberian Tuhan yang mahakuasa atau yang disebut anugerah. Anugerah pun harus dijaga dan dirawat melalui hubungan pribadi dengan Tuhan Sang Pemberi anugerah itu.
Kitab Mazmur pasal 90 ayat 12 menyebutkan; "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana". Tentu yang dimaksud disini bukanlah sekedar menghitung hari-hari atau seperti yang disebut dalam sebuah lagu -- Menghitung Hari -- Lagu Krisdayanti.
Dalam hidup ini, kita menjalani sesuatu yang tidak pasti. Kadangkala, bahkan sering terjadi dalam perjalanan hidup, kita mengalami hal-hal yang kita tidak harapkan dan mungkin kita tidak duga sama sekali. Tapi suatu hal yang pasti, bahwa kendali tetap ada di tangan Tuhan yang mahakuasa. Berserah kepada Tuhan merupakan suatu keniscayaan, sebab dalam hidup in kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Hidup ini sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.Â
Oleh karena itu marilah kita berusaha dan mengusahakan supaya kita mengerti kehendak Tuhan untuk kepentingan bersama, baik masyarakat, bangsa dan negara sesuai dengan kapasitas kita amsing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H