Mohon tunggu...
Samuel Benedickson
Samuel Benedickson Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Suka membaca, olahraga, bermain catur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

N a t a l - Jalan ke Sorga

23 Desember 2022   13:19 Diperbarui: 23 Desember 2022   13:23 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tanggal 25 Desember setiap tahun selalu diperingati sebagai Hari Natal. Hampir di semua Negara, hari Naral dijadikan sebagai hari libur nasional. Natal adalah perayaan kelahiran Yesus Kristus. Memang Natal berarti "kelahiran" adalah hari raya umat Kristen yang diperingati setiap tahun, pada kebaktian malam tanggal 24 Desember dan pagi  tanggal 25 Desember.

 Sekarang, pertanyaannya; apakah Natal itu sekedar momen perayaan belaka? Dalam suasana perayaan penuh kegembiraan dan suka cita, menyenangkan, pasang pohon natal, pakaian baru dan lain sebagainya. Tahun ini dirayakan dengan meriah, tahun depan demikian juga. Apabila kita terfokus pada momen dan suasana perayaannya saja, maka kita akan kehilangan esensi natal itu sendiri.
Pada konteks Kristiani, Natal berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan Yesus Kristus, yaitu ajaranNya, teladanNya dan perintahNya. Maka Natal adalah anugerah Allah kepada umat manusia di dalam Yesus Kristus. Firman Tuhan berkata: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang  tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" (Yohanes 3:16).

Yesus berkata:"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku". (Yohanes 14 ayat 6). Pernyataan ini adalah pernyataan yang tegas bagaimana cara memperoleh keselamatan supaya bisa sampai ke surga.
Ada pepatah yang mengatakan,"banyak jalan menuju Roma". Memang betul, banyak jalan menuju Roma, bisa jalan kaki, bisa naik pesawat, bisa naik kapal atau naik mobil. Tetapi menuju Surga, Yesus sudah berkata: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Sorga adalah tempat kediaman Allah, yang tidak dapat dimasuki oleh siapa pun tanpa perkenananNya. Dengan perbuatan baik kita atau kesalehan kita? Tidak cukup sebagai tiket kita untuk bisa sampai ke sana. Jalannya sudah ditentukan Allah di dalam Yesus Kristus. Kita hanya dituntut menerima Jalan itu, yaitu AnugerahNya di dalam Yesus Kristus.

"Barangsiapa percaya kepadaNya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah". (Yohanes 3 ayat 18).

 Dengan demikian berbicara mengenai Natal; menerima jalan yang sudah ditentukan oleh Allah, di dalam Yesus Kristus, supaya manusia dapat diperdamaikan dengan Allah. Karena semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Sebab upah dosa ialah maut. Tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Barangsiapa memiliki Anak, yaitu Yesus Kristus, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.

Di dalam Yesus Kristus, dosa kita diampuni.
Di dalam Yesus Kristus, kita diperdamaikan dengan Allah.
Di dalam Yesus Kristus, kita beroleh hidup yang kekal.
Di dalam Yesus Kristus, Allah beserta kita (Immanuel).

Selamat  N a t a l

TUHAN beserta kita.
           Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun