Mohon tunggu...
Samuel Hasugian
Samuel Hasugian Mohon Tunggu... Mahasiswa -

samuel hasugian

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kota Fantasi "Berselimutkan Awan"

1 November 2015   15:09 Diperbarui: 1 November 2015   15:09 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat siang.....

Kembali lagi bersama saya samuel hasugian.

Sebelumnya saya belum memberitahukan darimana kota sal saya, baiklah saya akan beritahukan saya berasal dari kota yang indah, kota yang penuh penghijauan, kota dengan penataan yang bagus. Namun belakangan ini kita kenal sebagai kota fantasi, kota berselimutkan awan yaitu " Kota Pekanbaru".

tepatnya saya di pencing km 55, orang kampung saya sering sebut KANADA "Kandis Agak Masuk Ke Dalam" heheheheeh. Kota pekanbaru sudah kita ketahui sekarang, diselimuti asap bagaikan kota dalam fantasi yang ada di dongeng - dongeng itu. Asap ini akibat kebakaran hutan yang sangat yah bisa di bilang luar biasa, dan belum dapat di atasi hingga saat ini.

kebakaran hutan ini disebabkan ulah manusia itu sendiri, tetapi kita tidak bisa menyalahkan mereka sepenuhnya. Menurut saya, Kita juga bisa lihat dari gejala alam yaitu kemarau yang berkepanjangan dan jika datang hujan dan ada pohon yang terbakar petir dan pohon itu terbakar dan menjadi menjadi tersebar.

Yang menjadi pertanyaan saat ini, mengapa ini belum juga dapat teratasi?                                                                                 Apa karna kurang kebijakan dari Bapak Jokowi atau kurang perhatian dari pemerintah pusat dan Kabupaten/kota.                     Kita tidak bisa selalu menyalahkan mereka semua. Mengapa saya bilang begitu? Karna yang saya tahu seperti di tempat tinggal saya itu umumnya tanah gambut. Jika terjadi kebakaran hutan di tanah gambut apinya itu akan menjalar dari tanah itu. Dan sangat sulit untuk di padamkan. Disiram menggunakan air mungkin yang atasnya saja yang mati. Bagaimana yang di bawah?

Marilah kita pikirkan bersama - sama, kanapa juga belum teratasi. Coba kita merenung sejenak dan tanya pada diri kita          masing - masing kenapa ini? Apa yang telah ku perbuat pada alam ini? apakah anda telah memelihara alam ini?. Jangan sampai seperti bapak Ebiet G Ade katakan "Mungkin alam mulai enggan bersahabat dengan kita". Jadi marilah kita bersama - sama menjaga alam ini dan mendekatkan diri kita dengan Tuhan, sehingga semua persoalan mengenai asap ini dapat teratasi.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi semua sobat

terimakasihh....

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun