Mohon tunggu...
Samuel Dwiyan
Samuel Dwiyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hai smart readers, bantu kami untuk menjadi penulis yang lebih baik lagi yaa

Amikom Yogyakarta Ilmu Komunikasi 19

Selanjutnya

Tutup

Trip

Indahnya Pemandangan Gunung Lawu Via Cemoro Sewu

29 April 2021   04:11 Diperbarui: 29 April 2021   04:34 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Bagi para pendaki gunung siapa yang tidak kenal atau tidak tahu dengan nama Gunung Lawu. Gunung Lawu adalah salah satu gunung tertinggi di Pulau Jawa, dimana puncaknya berada di ketinggian 3265mdpl. Namun siapa sangka jika Gunung Lawu yang dikenal sebagai salah satu gunung tertinggi di Pulau Jawa adalah surga bagi para pendaki pemula. Hal ini disebabkan oleh adanya 3 jalur pendakian, antara lain Cemoro Kandang, Cemoro Sewu dan jalur pendakian Cetho. Dimana jalur pendakian Cemoro Sewu memiliki banyak sekali untuk mendirikan tenda, selain tempat yang luas terdapat juga warung makan yang menjual banyak sekali makanan di setiap pos pendakian. Tentu saja hal tersebut sangat memudahkan para pendaki pemula yang belum memiliki banyak pengalaman dalam mendaki gunung.

Di jalur pendakian Cemoro Sewu tidak hanya dikenal dengan jalur pendakian yang memiliki banyak warung makan, namun juga dikenal dengan keindahannya yang mungkin saja hanya terdapat di jalur pendakian ini. Tidak hanya dipuncak saja keindahan yang ditawarkan oleh jalur pendakian Cemoro Sewu ini, keindahan yang disajikan bisa dilihat oleh pendaki mulai dari pintu masuk pendakian dimana dikelilingi oleh hutan pinus dan dapat dijadikan sebagai tempat berkemah atau camping bersama-sama. Tapi tidak hanya di situ saja keindahan yang bisa dirasakan oleh para pendaki yang mendaki melalui jalur Cemoro Sewu, para pendaki juga akan merasakan nuansa hutan alami selama pendakian yang membutuhkan waktu 6-8 jam. Tentu juga banyak sekali binatang-binatang liar yang hidup dan tidak jarang menampakkan diri di depan para pendaki. Gunung Lawu sendiri memiliki mitos yang masih di percaya hingga sekarang dimana para pendaki yang berniat baik dan menjaga sopan santun akan bertemu dengan burung jalak dan dituntun oleh burung jalak tersebut, akan tetapi pendaki yang memiliki sikap buruk akan bertemu dengan kupu-kupu atau akan merasakan perasaan yang mengganggu pada saat mendaki.

Terlepas dari itu semua Gunung Lawu juga menawarkan hal yang tidak dapat di temukan di gunung lain, yaitu Warung Pecel Mbok Yem. Warung Pecel Mbok Yem ini memiliki keunikan yang membuat para pendaki dari berbagai daerah tertarik untuk mendaki Gunung Lawu. Bagaimana tidak, Warung Pecel Mbok Ye mini terdapat di puncak Gunung Lawu dan menjadi satu-satunya warung yang mampu buka di puncak. Warung Pecel Mbok Yem ini berdiri sejak tahun 1980-an.

Pemandangan yang ditawarkan oleh Warung Pecel Mbok Yem juga sangat berbeda dengan warung-warung pada umumnya. Pemandangan tersebut dikenal atau disebut oleh para pendaki dengan lautan awan, hal ini tentu menjadi nilai tambah dari Gunung Lawu via Cemoro Sewu. Dimana Pecel yang ditawarkan oleh Mbok Yem dipadukan dengan pemandangan yang tidak akan bisa didapatkan di Kota.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun