Sudah menjadi rahasia umum bahwa UNICEF 2016 menyebutkan bahwa sebanyak 2,5 juta anak Indonesia tidak mampu menikmati pendidikan lanjutan. Secara lebih rinci disebutkan bahwa sekitar 600 ribu anak usia sekolah dasar dan 1,9 juta anak usia sekolah menengah harus berhenti mengenyam pendidikan.Â
Berita yang tidak kalah mengejutkannya datang dari Badan Pusat Statistik yang mengeluarkan data bahwa 7 dari 10 pemuda di Indonesia tidak dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.Â
Data statistik tingkat Provinsi dan Kabupaten menambahkan bahwa hampir setengah anak-anak keluarga miskin tidak mampu melanjutkan pendidikan sekolah menengah pertama. Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak yang terlahir dari keluarga miskin memiliki kemungkinan putus sekolah 4 kali lebih besar dari mereka yang terlahir dari rumah tangga berada. Potret seperti ini masih menjadi topik hangat dan utama dari  kualitas pendidikan di Indonesia.
Setelah merdeka untuk kesekian kalinya, perbaikan kualitas pendidikan masih tetap menjadi bahasa perjuangan yang tak kunjung menemukan kata merdeka.Â
Dukacita atas kualitas pendidikan masih duduk di peringkat atas sebagai isu (tidak) lagi hangat di tengah-tengah masyarakat. Â Ini merupakan potret pendidikan yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun bahkan setelah Indonesia merdeka. Kemerdekaan yang dirayakan untuk kesekian kalinya tidak juga membawa angin segar untuk menciptakan masyarakat merdeka dalam merasakan pendidikan yang setara.Â
Pendidikan masih dijajah oleh kurangnya buruknya kualitas pendidikan, padahal pendidikan merupakan senjata paling ampuh untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan kata lain, pendidikan memiliki kekuatan transformatif untuk mengubah mutu hidup dari setiap individu.
Masyarakat merupakan sumber daya manusia yang diperbaharui kualitas diri dan hidupnya. Sumber daya manusia ini dapat ditingkatkan melalui pendidikan yang berkualitas.Â
Sumber daya manusia yang berkualitas memberikan kesempatan untuk mendapat kesetaraan peluang. Pendidikan berkualitas memastikan kesetaraan peluang bagi individu untuk mengembangkan potensinya secara penuh. Kekuatan transformatif pendidikan dapat mengubah kualitas sumber daya karena mereka merdeka untuk mengembangkan potensi secara penuh.Â
Kemampuan untuk mengembangkan potensi secara penuh dapat menciptakan masyarakat yang memiliki daya juang tinggi untuk menciptakan hidup yang merdeka. Inilah rahasia dari kekuatan transformatif pendidikan yang merupakan salah satu senjata ampuh untuk menciptakan masyarakat merdeka. Kepercayaan bahwa kesetaraan kualitas pendidikan menciptakan masyarakat yang merdeka untuk mengubah kualitas hidupnya.
Kepedulian Tanoto Foundation akan potensi sumber daya manusia menjadi dasar organisasi filantropi independen ini berfokus pada perbaikan kualitas pendidikan.Â
Tanoto Foundation percaya  kekuatan transformatif pendidikan dapat menciptakan kesetaraan peluang untuk hidup lebih baik. Tanoto Foundation berinvestasi pada program peningkatan kualitas pendidikan yang bertujuan membentuk individu merdeka dan penuh semangat dalam menciptakan perubahan positif bagi diri sendiri, lingkungan sekitar dan masyarakat. Tanoto Foundation memiliki tiga program utama yang berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan, yaitu SIGAP, PINTAR dan TELADAN.Â