Shin Tae-yong, pelatih asal Korea Selatan, bukan nama asing bagi pecinta sepak bola di Indonesia. Namanya kian melambung setelah membawa timnas Indonesia U-23 meraih medali perunggu SEA Games 2021 dan lolos ke babak semifinal Piala Asia U-23 2024. Namun, di balik kesuksesannya saat ini, tersimpan kisah pahit yang pernah dialaminya di masa lampau. Pada tahun 2018, saat masih melatih timnas Korea Selatan, Shin Tae-yong harus menerima kenyataan pahit dilempari telur busuk oleh suporter Korea Selatan.
Kejadian ini terjadi setelah timnas Korea Selatan gagal lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2018. Kekecewaan para suporter meledak saat timnas Korea Selatan tiba di Bandara Incheon. Shin Tae-yong dan para pemain menjadi sasaran kemarahan mereka. Meskipun dihujani cemooh dan hinaan, Shin Tae-yong tidak patah semangat. Ia justru bangkit dari keterpurukan dan menerima tawaran untuk melatih timnas Indonesia.
Keputusannya ini terbilang berani, mengingat saat itu timnas Indonesia sedang dalam kondisi terpuruk. Namun, Shin Tae-yong memiliki keyakinan untuk membawa perubahan. Ia menerapkan disiplin dan strategi baru yang membuat timnas Indonesia menunjukkan performa yang jauh lebih baik. Di bawah asuhannya, timnas Indonesia U-19 berhasil lolos ke Piala Dunia U-20 2023, sebuah pencapaian yang tidak pernah diraih selama 44 tahun.
Shin Tae-yong juga membawa timnas Indonesia U-23 meraih medali perunggu SEA Games 2021 dan lolos ke babak semifinal Piala Asia U-23 2024. Prestasi-prestasi ini tentu saja membuat publik Indonesia kagum dan bangga. Shin Tae-yong yang dulu dilempari telur busuk, kini menjelma menjadi sosok pahlawan sepak bola Indonesia.
Kisah Shin Tae-yong ini menjadi bukti bahwa ketekunan dan kerja keras dapat mengantarkan seseorang pada kesuksesan. Dia adalah contoh nyata bahwa kita tidak boleh menyerah pada rintangan dan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik.
Referensi:Â
detik.com
