Mohon tunggu...
Samudra Eka Cipta
Samudra Eka Cipta Mohon Tunggu... Lainnya - Pecinta Travel dan Jalan-Jalan

Jadikanlah Setiap Peristiwa Sebagai Guyonan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Wajah Jakarta dari Sutiyoso ke Anies hingga Mendapatkan Penghargaan Sustainable Transport

5 November 2020   13:41 Diperbarui: 7 November 2020   02:52 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta merupakan salah satu provinsi terpadat di Indonesia dan terus mengalami pertumbuhan penduduk setiap tahunnya. Hal tersebut menyebabkan banyaknya pemukiman padat dan kumuh di Jakarta. 

Pemerintah DKI Jakarta terus melakukan pembenahan dan perbaikan fasilitas guna memperlancar dan memperbaiki tata ruang Jakarta. Berawal dengan pengadaan transportasi Trans Jakarta yang dilakukan oleh Mantan Gubernur Jakarta Sutiyoso. Kemudian diperbaharui kembali oleh Mantan Gubernur Fauzi Bowo dengan adanya penambahan unit armada baru dan pembukaan lahan terbuka hijau.

Di Masa Gubernur Sutiyoso mulai direncanakan proyek monorail namun sempat berhenti dan sempat dihidupkan kembali oleh Gubernur Jokowi namun diberhentikan lagi oleh Ahok sehingga tiang-tioang monorail yang sudah terpasang baik Masa Gubernur Sutiyoso maupun Masa Jokowi menjadi terbengkalai sekaligus kegagalan DKI dalam menjalankan proyek tersebut.

Namun  permasalahan yang belum begitu diperhatikan adalah masalah Banjir. Tercatatat Banjir Terbesar Jakarta pernah di tahun 2007 yang menyebabkan ribuan orang mengungsi. Hal tersebut juga dialami oleh daerah Bekasi sebagai tetangga terdekat. 

Penyebab banjir di tahun 2007 adalah meluapnya bendungan katulampa di Bogor. Barulah di Masa Gubernur Jokowi Jakarta secara bertahap mulai memperhatikan aspek lingkungan dengan membersihkan saluran dan gorong-gorong  bahkan saat itu Jokowi terjun langsung untuk melihat kondisi gorong-gorong di Jakarta.

Ketika Jokowi maju dan terpilih menjadi presiden pada tahun 2014, Ahok yang saat itu menjabat sebagai wakil gubernur langsung mengganti posisi sebagai Gubernur. Banyak gebrakan  yang dilakukan oleh Ahok selama menjabat diantaranya pemindahan relokasi pemukiman yang dianggap kumuh dengan menyediakan Rusunawa. 

Meskipun pada mulanya ditentang oleh masyarakat karena ketegasan yang dilakukan oleh Ahok dalam merelokasi pemukiman namun proses relokasi tetap berjalan dengan lancar. 

Banyak output relokasi yang pada kahirnya menjadikan Ruang Terbuka Hijau salah satunya adalah relokasi Kalijodo yang sempat viral karena dahulunya adalah daerah kumuh dan tempat prostitusi di Jakarta.

Di bidang transportasi upaya yang dilakukan oleh Ahok adalah dengan meremajakan seluruh armada Transjakarta yang dalam prosesnya sempat terjadi perseteruan antara PT. Transjakarta selaku operator penyedia transportasi tersebut pasalnya PT. Transjakarta seluruh armada yang dipakai adalah merek Zhong Tong merupakan merek bus asal Tiongkok yang sering kali mengalami kasus kebakaran akibat korsleting sistem kelistrikan tersebut. 

Saat itu Ahok mengingkan bus yang dipakai merupakan produk buatan Eropa yakni Scania dan Hyundai buatan Korea. Serta warisan Ahok lainnya yang berkaitan dengan Transjakarta adalah dengan membangun  Jalur Layang Transjakarta yang menghubungkan Cileduk-Blok M-Tendean.

Ahok juga pernah melakukan kebijakan yakni dengan memberikan izin terkait dengan reklamasi Teluk Jakarta yang sempat ditentang oleh Masyarakat. Namun jika ditarik lebih jauh lagi proses reklamasi yang dilakukan sudah ada ketika di Jaman Mantan Gubernur Ali Sadikin di tahun 1967 yang dibuktikan dengan diresmikannya Rekreasi Bina Ria Ancol. Bahkan proses reklamasi ini terus dilakukan hingga Masa Kepemimpinan Anies Baswedan dengan dibangunnya Pantai Indah Kapuk 2 yang merupakan hasil dari kebijakan dari Gubernur Anies.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun