DRAKULA
Oleh: SAMSUTO
"Ayah, seyemmmmm takutttt".
"Lo, kenapa cong?" Tanyaku pelan sambil membetulkan posisi duduk
"Seyemmm Yah, seyeemmm !" Jeritnya membuat akui semakin panik. Kedua tangannya menutup mata "Azam takut sama apa?"
Tumben, tidak biasanya Azam bertingkah seperti itu. Aku jadi tak tenang menyetir mobil sore ini. Maka segera berputar balik untuk pulang. Tadinya kami mau jalan-jalan di seputar daerah koja dengan mobil. Karena hari minggu biasanya tidak terlalu macet.
Tapi entah kenapa, sekarang ini setiap melihat pohon, pagar, tembok dia selalu menjerit. Padahal kami sebelumnya sudah sering jalan-jalan di daerah ini. Dan tidak pernah mengalami kejadian seperti ini.
Sampai di rumah segera kuangkat Azam dari mobil, dan kuceritakan apa yang terjadi sama maminya yang sedang masuk di dapur.
"Mungkin badannya lagi nggak enak Ka, dari kemaren main kejar-kejaran terus sama kakaknya tuh". Jawab istriku menenangkanku
"Tapi biasanya nggak begitu amat Say, ya udah nanti kita urut saja ke bu Haji".
Tak mau lama-lama segera kuajak istri untuk segera mengurutnya. Memang kami sering kali membawa anak kami ke tukang urut langganan yang kebetulan dekat rumah. Dan kulihat setelah di urut anakku memang lebih tenang.