Satu persatu pergi
------------------
Februari ku di pekan barru
Samsuryadi Warga KKDB di Morowali
-
Berru itulah nama aslimu
Entah siapa menjadikannya barru
Akupun tidak pernah tahu
-
Hargamu sebatas tonrangeng
Namun kau berikan ia keparepare
Pulau putiangin hadiah dari pangkep
Namun gattareng toa diekspansi oleh soppeng.
-
Kaulah tanah addatungeng
Tanah para datu di kukuhkan
Namun hibridah mereka lebih kenal
Empat payung pun mereka buat buat.
-
Siapa gerangan colliq pujie
Mengapa nepo kami tidak kenal
Mengapa soppeng riaja dipesisir pantai
Sedangkan tanete riaja membentang gunung.
-
Apa salahnya haji lanakka
Mengapa sekarang hanya sebatas jalan
Lantas tugu perjuangan di garongkong menjadi punah
-
Perawatmu sudah berkeriput
Kini tubuhnya tinggal setengah hidup
Hanya menunggu cerita anak mudah
Dengan gagah beraninya memamerkan lappalaona
Serta keindahan dermaga polejiwa
 yang tidak tau untuk siapa.
-
Batu balanda di timur  mallusetasi
Bulu alipeng di tengah Balusu
Minangatoa di ujung selatan soppeng riaja
Bolli di pujanating
Soreang tanete rilau
Waruwue tanete riaja
Siapa kenal mereka?
Akupun baru mengerti.
-
Berruku bersiul
Terlalu kenyang gula
Dan manisnya buah bibir
-
Dari rahimmu lahir ribuan pejuang,
Bahkan jutaan mereka pergi dengan sedang tak senang
Mereka pergi hanya bermodal peluang
Nasib bertaruh demi selembar uang
Rakyatnya mengharap
Menunggu mereka kembali
Menanti yang satu persatu pergi.
-
Siapa gerangan mereka.
Itulah dirimu sendiri tuan.
Morowali Sulawesi TengahÂ
28 Februari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H