Mohon tunggu...
SAMSURYADI AL BARRU
SAMSURYADI AL BARRU Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Lepas, Bercita-cita Naik Kapal Selam

Samsuryadi al barru

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mengapa Kita Harus Memilih Pemimpin Muda

15 November 2020   18:41 Diperbarui: 24 November 2020   09:55 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Mengapa harus generasi muda

Mereka tumbuh dengan teknologi, pemikiran pembaharu, baik itu komputer, gawai, dan dunia internet hingga urusan global. Berdasarkan kutipan dari Entrepreneur(dot)com, teknologi itu dapat memberi kemudahan dan berdampak positif pada dunia usaha, politik, dan juga bisnis dalam peran apa pun yang mereka ambil.Hari ini, generasi muda telah terlihat membuat tanda mereka di berbagai bidang untuk menggabungkan, bisnis, olahraga, politik, media dan hiburan.

Para pemuda berkembang menjadi pemimpin yang cakap di bidangnya masing-masing.
Di negara india sendiri merupakan negara yang populasi anak mudanya diatas lima puluh persen dari total ummat manusia di sana. Jumlah anak mudah sendiri lebih dari enamratus juta jumlah kepala, mereka anakmuda negara india dapat memanfaatkan keterampilan dan bakat mereka untuk membangun bangsa dan membangun lebih banyak negara yang produktif dinamis.

Pemuda semakin mengambil Peran Kepemimpinan Di dalam korporasi, terlihat pula lebih banyak anak muda mengambil peran kepemimpinan dalam hal mendorong pertumbuhan dan kesuksesan di parlemen. Catatan penting bagi kita bahwa para pemimpin muda jauh lebih dinamis, energik, dan berani mengambil risiko mengingat bahwa mereka masuk tanpa bagasi sebelumnya atau hambatan dari masa lalu.
Kualitas penting lainnya adalah bahwa anak muda percaya dalam bekerja dengan cerdas untuk mencapai tujuan mereka, ditengah perkembangan zaman dan era ini.

Pemuda cerdas yang memiliki gelar millenial dan gen z,punya pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan kehidupan masyarakat yang berkembang saat ini. Mereka dipenuhi dengan inovasi, energi dan antusiasme ditambah dengan keinginan untuk membawa perubahan dalam perilaku dan sikap sosial.

Sedapat mungkin bisa mematahkan stereotip, merangkul praktek dan berpikir di luar kebiasaan.

Jika kita cermati kembali negara tetangga kita Malaysia, entah kebetulann atau tidak, usia masyarakat di negara tersebut saat ini juga lebih didominasi generasi muda. Tepatnya, generasi muda yang berusia 20 sampai 30 tahun. Tentu saja ini berbanding lurus dengan jumlah pemilih saat pemilu. Mungkin inilah salah satu alasannya, Malaysia sangat terbuka dengan pemimpin dari generasi muda, tak heran beberapa menterinya di beri ruang kepada pemuda untuk menduduki posisi strategis itu.

Di Indonesia sendiri telah terjadi perubahan struktur kependudukan yang menciptakan ledakan usia produktif (15 tahun-65 tahun) yang separuhnya, pada puncak bonus demografi pada 2030 akan menciptakan sekitar 180 juta jiwa usia produktif. 

Karena, itu, dominasi Pemilu Presiden 2019 ,peran usia produktif khususnya kaum muda yang berusia 17 tahun sampai 35 tahun berkisar 100 juta jiwa dari sekitar 196 juta lebih pemilih. Inilah kesempatan besar para pemimpin bangsa untuk memanfaatkan daya ungkit kaum muda dalam kancah pemerintahan untuk menopang pembangunan daerah hingga nasional. Kini justru terbukti di pemilukada 2020, banyak calon kepala daerah yang maju sebagai calon kepala daerah walikota, bupati maupun wakil.

Eksistensi kaum muda ini sangat perlu diakui dengan memberikan kepercayaan dan kesempatan. Tentu saja dengan regenerasi tersebut bukan berarti tokoh pemimpin yang lebih senior akan kehilangan muka, namun terbuka kemungkinan menjadi mentor, pembina, atau partner karena memiliki jam terbang serta pengalaman berbeda.

Selamat bertarung para calon pemimpin muda, hargai yang muda hormati yang tua. Yakin usaha sampai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun