Kamu kekasihku, yang diam diam membaca tulsisan ini, aku tidak bermaksud menyembunyikan apa apa dari engkau, aku selalu bercerita tentang kesedihanku. kasih, kamu adalah rumahku, tempat dimana ku sandarkan semua beban beratku, kebahagian dan kesenangan dengan dikau. percayakah engkau aku belum pernah bercerita senyaman ini dengan siapapun, aku merasa engakau adalah doaku, dan satu hal lagi, aku belum pernah menangis di hadapan orang lain, bahakan untuk keluargaku sendiri aku sembunyikan tangisku. Tapi tidak dengan mu sayang, bahkan di telpon aku menangis. dan agar kamu tau kasihku, aku baru menangis karena dua hal ini. 1. untuk ibuku. 2.Untukmu kekasihku.Â
Setiap kali terbesit sakit di hatiku, senyum dan tingkah lakumu akan jadi obat untukku. Rasa sakit yang menggorogoti setiap jiwaku, akan tawar oleh kenangan indah mu. tulisan ini khusus untuk bidadariku, yang sangat aku cintaii.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H